Entut, Babak Belur Akibat Ulah Oknum Warga 3 Kadusunan Desa Padabeunghar.

SUKABUMI - Aksi Premanisme tidak hanya dilakukan oleh sekelompok yang menamakan diri geng motor. Prilaku itupun bisa terjadi saat sekolompok orang atau warga ingin memperlihatkan sifat jagoannya.

Aksi sekelompok pemuda dan orang tua yang sengaja main keroyok, dilakukan oleh oknum warga 3 kadusunan, yakni warga Panyinangan, Padabeunghar dan Puncak Sawo Desa Padabeunghar, kabupaten Sukabumi. Akibat  pengeroyokan warga yang tidak jelas alasannya itu,  Aldi dan Deri menjadi korban pemukulan sekelompok oknum warga 3 kadusunan tersebut. Rabu Malam, (19/06).

Meski tidak separah Dian (26) warga kp. Ciembe RT 18/04 Desa Padabeunghar yang robek-robek kepalanya akibat pukulan benda tumpul, Aldi dan Deri cukup trauma dengan kejadian tersebut.

Aksi beringas warga pun mengakibatkan rusaknya 2 sepeda motor dan satu unit mobil carry pick up bernomor B-9794-QG milik ketua Karang Taruna Desa Padabeunghar, Asep Kamho. akibat terkena lemparan batu sekelompok warga itu.

Awal mula kejadiannya, menurut Asep, sekitar jam 22.00 Wib ia menerima  kabar dari Dian, bahwa dia telah dikoroyok warga. Mendengar kabar dari Dian, tanpa basa basi, Asep langsung menuju lokasi kejadian dengan maksud ingin melihat kondisi korban (Dian).

“Saat tiba di lokasi, ternyata kadaan sudah tenang dan saya pun langusng balik arah”, katanya. Melihat luka Dian cukup parah, Asep pun langsung menyuruhnya untuk segera meninggalkan tempat menuju puskesmas untuk diobati.

Dikatakan, tatkala Asep dan 2 anggota karang taruna lainnya, yakni Deri dan Aldi berbalik arah, tiba- tiba lemparan batu menghujani mobil yang dikendarainya hingga rusak yang dilakukan oleh para pemuda bahkan ada salah satu orang tua warga padabeunghar. “Saya pun kena  bogem mentah warga yang brutal itu”, sambung Aldi dan Deri.

Atas kejadian tersebut, Asep dan Korban lain termasuk Entut, segera  melaporkan tindakan yang dilakukan warga terhadapnya ke pihak kepolisian sektor jampang tengah.
Dilain pihak, kaposek Jampang Tengah, AKP Suhardiman, SH., kepada BK mengaku membenarkan adanya pelaporan atas tindakan kekerasan warga 3 kedusunan terhadap Asep dan angguta karang taruna lainnya.

Bahkan menurut informasi, perwakilan warga pelaku sudah datang ke polsek beserta Kepala Desa Padabeunghar. Namun sayang, yang mengaku perwakilan dari warga pelaku tersebut tidak langsung meminta maaf terhadap korban. Bahkan menurut Asep, para pelaku sendiri saat itu tidak hadir.
 Oleh karenaya, Kapolsek menjelaskan, pihaknya akan memproses kejadian tersebut  meski  perwakilan tokoh masyarakat dari 3 kadusunan sudah datang untuk bermusyawarah. “Namun Proses Penegakan hukum harus tetap berjalan, karena para pelaku sendiri saat itu tidak hadir dan tidak didapat kesepakan”, kata Kapolsek. (Tedi S.)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post