Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

ust. Manatahan
sukabuminews, DALAM sebuah hadits, Rasulullah s.a.w. menyebutkan bahwa memberi rasa gembiraan kepada seorang mu'min termasuk merupakan shadaqah. Telebih lagi kalau kita memberikan kesenangan kepada kedua orang tua, memperlakukan keduanya dengan  baik.

Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, tidak pula berani membantahnya adalah salah satu bagian dari menyenagkan hati kedua orang tua.

Tawadlu (rendah diri). Tidak boleh kibir (sombong) apabila sudah meraih sukses atau mempunyai jabatan di dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan. Kedua orang tualah yang menolong dengan memberi makan, minum, pakaian dan semuanya.

Kemudian memberikan infak (shadaqah) kepada kedua orang tua. Semua harta kita adalah milik orang tua. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala surat Al-Baqarah ayat 215.

"Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, "Harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yang kamu perbuat sesungguhnya Allah maha mengetahui"

Terakhir, mendo'akan orang tua. Sebagaimana dalam ayat "Robbihamhuma kamaa rabbayaani shagiiro" (Wahai Rabb-ku kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil).

Apabila kedua orang tua telah meninggal maka :

Yang pertama : Kita lakukan adalah meminta ampun kepada Allah Ta'ala dengan taubat yang nasuh (benar) bila kita pernah berbuat durhaka kepada kedua orang tua sewaktu mereka masih hidup.

Yang kedua : Adalah mendo'akan kedua orang tua kita.

Menurut hadits-hadits yang shahih tentang amal-amal yang diperbuat untuk kedua orang tua yang sudah wafat, adalah :
[1] Mendo'akannya
[2] Menshalatkan ketika orang tua meninggal
[3] Selalu memintakan ampun untuk keduanya.
[4] Membayarkan hutang-hutangnya.
[5] Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari'at.
[6] Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah        
      menyambungnya.

Oleh: Ust. Manatahan (Pengasuh Yayasan Misbaahul-athfal, Talaga, Caringin, Sukabumi)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post