Terkait Perpanjangan PPKM, Gugus Tugas Kabupaten Sukabumi Tunggu Arahan dari Provinsi

Koordinator Bidang Data dan Informasi pada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, H. Andi Rahman. (Foto: sukabumiNews/Prim RK) 

sukabumiNews.net,
 KAB SUKABUMI – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Senin (30/08/2021) merupakan hari terakhir.

Untuk itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi sudah bersurat kepada Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat terkait status pemberlakuan PPKM.

Kendati demikian, hingga saat ini masih belum ada kepastian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, apakah kebijakan ini akan diperpanjang atau dihentikan.

Mengenai hal tersebut, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi hingga saat ini masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Provinsi.

"Untuk kebijakan PPKM level itu dari pusat yah, tetapi kita berharap penerapan PPKM Level 4 ini terakhir hari ini,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi pada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, H. Andi Rahman kepada sukabumiNews, Senin (30/08/2021).

Andi Rahman menambahkan, kalau dilihat dari situasi data, InsyaAllah variabel penangnan kematian kita bisa menurun jadi PPKM Level 2 atau PPKM Level 3.

“Akan tetapi kalau dilihat dari tingkat paparan, hanya 25 kasus perhari. Selain itu, BOR atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Sukabumi juga, kini sudah di bawah 30 persen," terangnya.

Andi Rahman menilai, jika dilihat dari berbagai indikator, maka dapat dipastikan apabila PPKM ini akan diperpanjang. Menurutnya Kabupaten Sukabumi akan menurun statusnya menjadi PPKM Level 3 atau PPKM Level 2.

"Iya, mudah-mudahan saja tidak diperpanjang PPKM ini dan wabah virus corona dapat segera berlalu, sehingga aktivitas masyarakat dapat seperti sediakala. Namun demikian masyarakat tetap harus menerapkan prokesnya secata ketat," katanya.

Andi Rahman mengaku, saat ini Kabupaten Sukabumi masih menduduki status zona orange atau tingkat pemaparannya masih zona klaster. Hal ini, kata dia dapat terlihat karena masih ada titik klaster penularannya mulai dari ibu ke anak maupun bapak ke anak.

Dia juaga mengatakan bahwa dari 47 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, yang paling banyak tingkat penyebarannya berada di wilayah padat penduduk, seperti Cicurug, Cibadak, Jampangkulon, Surade dan lainnya.

“Kalau Surade kenapa tinggi, mungkin karena dampak dari mobilisasi wisata, sementara untuk Cicurug karena padat penduduk dan wilayah lintas perbatasan," pungkasnya.

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post