Dua Warga Desa Cikujang Terjangkit DBD Akibat Cuaca Ekstrim

Petugas PKM Gunungguruh melakukan Pengasapan Fogging di Wilayah Desa Cikujang.

sukabumiNews.net, GUNUNGGURUH – Keberadaan cuaca ekstrim yang melanda sebagian wilayah Sukabumi membuat warga masyarakat di wilayah ini diimbau untuk waspada, lantaran rentan terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).


Inilah yang terjadi dan menimpa kepada dua orang warga Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi. Keduanya diduga terserang gigitang nyamuk hingga mengalami sakit DBD.

Kepala Desa Cikujang, Heni Mulyani telah mewaspadai adanya kondisi cuaca ektrim ini. Tersebih setelah ia mendapat laporan dari RT setempat, soal dua orang warganya yang terserang penyakit DBD tersebut.

Kepala Desa yang akrab dipanggil Bunda Heni itu pun bersama petugas desa langsung melakukan peninjauan ke rumah warga untuk mengetahui kebenarannya.

"Setiba di rumahnya, kami langsung membawa dua warga yang terserang penyakit DPB ini ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin, SH., Kota Sukabumi untuk mendapatkan tindakan intensif dari tim medis," jelas Heni kepada sukabumiNews, Senin (8/6/2020).

Berdasarkan laporan dari tim medis, salah satu dari dua warga yang diduga terserang DBD tersebut telah dinyatakan suspeck, dan satunya lagi positif DBD.

"Kedua warga ini berada di Kampung Gunungguruh, RT 35, Kedusunan Gunungguruh Kulon, Desa Cikujang," jelas Heni.

Guna mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, tambah Heni, pemerintah Desa Cikujang telah melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Gunungguruh untuk melakukan fogging atau pengasapan di wilayah perkampungan tempat tinggal dua warga tersebut.

"Kami sengaja melakukan fogging untuk memberantas sarang jentik nyamuk yang dapat berpotensi menjadi penyebaran penyakit DBD," tutur Heni.

Cuaca ekstrim saat ini, terang Heni, akan dapat berpotensi terhadap penyebaran penyakit tersebut. Terlebih dengan kondisi musim hujan yang intensitasnya cukup tinggi.

Untuk itu sambung Heni, meluasnya kasus DBD ini harus diwaspadai oleh masyarakat. Seperti menjaga kebersihan di rumah masing-masing, membersihkan halaman rumah, lingkungan dan tempat yang bisa tergenang air hujan.

"Tempat yang tergenang air bisa menjadi lokasi perindukan nyamuk DBD. Medianya seperti kaleng bekas, ban bekas maupun botol air mineral. Kami mengimbau kepada warga untuk menimbun sejumlah barang bekas tersebut dan jangan dibuang sembarangan," ucapnya.

Selain menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), warga juga disarankan agar menguras bak kamar mandi secara rutin.

"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga agar meningkatkan kewaspadaanya pada cuaca ekstrim saat ini. Terlebih lagi, sekarang akan menghadapi peralihan cuaca. Iya, pada musim pancoran itu, segala macam penyakit dapat berpotensi menyerang masyarakat. Makanya, harus meningkatkan PHBS," pungkasnya.

Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم