Jenderal (Purn) Djoko Santoso Mantan Panglima TNI Segudang Prestasi

sukabumiNews.nert, JAKARTA – Berita duka datang dari dunia militer dan panggung perpolitikan Indonesia, mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, yang kini menjadi politisi Partai Gerindra meninggal dunia pada Ahad (10/5/2020) pagi.

Kabar berpulangnya Djoko Santoso dikonfirmasi setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.

Sebelumnya, Djoko Santoso sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) usai mengalami pendarahan di otak beberapa waktu lalu.

Djoko Santoso merupakan pribadi yang memiliki segudang prestasi. Utamanya di bidang militer yang membesarkan namanya.

Dikutip dari Tribunnews, Djoko Santoso mengawali karier militernya setelah lulus dari pendidikan Akademi Militer di Magelang pada 1975.

Djoko Santoso banyak mengikuti kursus kemiliteran di antaranya Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976.

Setelah itu mengikuti Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) pada 1987.

Pada 1990, dilanjutkan bergabung dengan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Kemudian di tahun 2005, Djoko Santoso ikut kursus Lemhannas.

Dalam kariernya di dunia militer, Djoko Santoso lebih sering ditugaskan pada bidang intelijen.

Pria kelahiran Solo ini diangkat sebagai Wakil Asisten Sosial Politik untuk Kaster sekaligus Kasospol ABRI pada 1998.

Pada 2000, Djoko Santoso diangkat sebagai Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro dan setahun kemudian dipercaya menduduki jabatan Panglima Divisi II/Kostrad.

Kemudian Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Pattimura pada 2002.

Saat bertugas sebagai Pangdam XVII/Pattimua, Djoko Santoso berhasil menangani kerusuhan di Maluku.

Selain bertugas sebagai Pangdam Pattimura, Djoko Santoso juga sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) pada 2002-2003.

Seiring berjalannya waktu, karier Djoko Santoso di dunia militer semakin melejit.

Pada 2003, Djoko Santoso diangkat sebagai Panglima Kodam Jaya, kemudian di tahun yang sama diangkat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Dikutip dari tni.mil.id, pada 25 Februari 2005 Djoko Santoso menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Ryamizard Ryacudu.

Selain itu, Djoko Santoso pernah bertugas dalam Operasi Seroja pada 1976, 1981, dan 1988.

Puncak karier Djoko Santoso terjadi pada 2010.

Ia diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima TNI.

Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia untuk periode 2007-2010 menggantikan Marsekal TNI Djoko Suyanto yang memasuki masa purna tugas.

Serah terima jabatan Panglima TNI berlangsung di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Setelah berkarier di dunia militer, Djoko Santoso kemudian terjun ke dunia politik.

Pada 2015, Djoko Santoso bergabung dalam Partai Gerindra dan menduduki jabatan Anggota Dewan Pembina.

Pada Pilpres 2019, Jenderal TNI (Purn) H Djoko Santoso ditunjuk oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk memimpin Badan Pemenangan Nasional (BPN) mereka.

Berikut Prestasi dan Penghargaan yang diterima Djoko Santoso dikutip dari Wikipedia:

Dalam negeri

Satyalancana Seroja

Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun

Bintang Yudha Dharma Pratama

Bintang Kartika Eka Paksi Pratama

Bintang Yudha Dharma Nararya

Bintang Dharma

Bintang Kartika Eka Paksi Nararya

Bintang Bhayangkara Utama

Bintang Kartika Eka Paksi Utama

Bintang Mahaputra Adipradana

Luar negeri

Pingat Jasa Gemilang (Singapura)

The Knight Grand Cross of The Most Noble Order of The Crown of Thailand, Distinguished Service Order (Thailand)

Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang Darjah Pertama (Brunei)

Pahlawan Gagah Angkatan Tentera (Malaysia)




Red/sukabumiNews

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم