Terbentur Biaya, Gadis Pandai Berbahasa Inggris dan Melukis Ini Putus Sekolah

Gadis Cantik


sukabumiNews.net, JAMPANG TENGAH - Feby Ayu Arianti (17), gadis belia penjaga warung kopi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Cireundeu, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini fasih berbahasa Inggris dan melukis.

Kendati begitu, Gadis berwajah imut, manis, dan pemalu, anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Aden Subandi dan Yani ini hanya bisa membantu kedua orang tuanya menjaga warung kopi, jualan makanan ringan, dan menunggu neneknya yang mengalami strok.

Feby Ayu Arianti kini terpaksa harus membatu membantu merawat nenek dan membantu ibunya berjualan di warung lantaran tidak bisa lagi melanjutkan ketingkat SMA, karena terbentur biaya. Padahal Febi ayu memiliki kemampuan yang lebih, disbanding teman-teman sebayanya di kampung tersebut. Ia memiliki kemapuan berbicara bahasa inggris dengan fasih dan melukis.

Yang lebih mengagumkan, gambar dan lukisan hasil karyanya tidak kalah dengan para seniman ternama. Dengan kemampuan bahasa Inggrisnya, Feby ayu pun tentunya pandai menyanyikan sejumlah lagu Barat dalam bahasa Inggris dengan sempurna.

Menurut keluarganya, kecakapannya tersebut, terutama dalam berbahasa Inggris dan melukis telah dimilikinya sejak duduk di nbangku Sekolah Dasar. Gambar dan lukisan hasil karyanya pun tidak kalah dengan para seniman ternama.

Feby mengaku bahwa dirinya bisa berbahasa Inggris dari membaca buku, menonton tv dan berintegrasi dengan orang yang bisa berbicara bahasa Inggris.

Feby juga mengaku memiliki bakat menggambar dan melukis dengan menggunakan kertas jenis HVS dan pensil berwarna. Dari hobby menggambar dan melukisnya itu, Feby juga terkadang mendapatkan jasa dari orang yang memintanya dibuatkan gambar dengan imbalan Rp20 ribu.

“Saya hobby menggambar dan melukis sejak kecil. Kalau ada orang minta digambarkan dirinya, selesai dalam sehari, dibayar Rp20 ribu,” aku Feby kepada sukabumiNews di warung kopinya, Senin (2/3/2020).

Dan Ini kata Feby dilakukan agar bakat yang dimililkinya terus tersalurkan dan berkembang.

Di sisi lain Feby menjelaskan, dirinya terpaksa tidak bisa melanjutkan SMA lantaran terbentur biaya. Padahal dia sangat berharap untuk melanjutkan sekolah hingga ke jenjang lebih tinggi.

Sementara kedua orang tua Feby dalam kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan dan buka usaha warung kecil untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan biaya berobat nenek Feby yang mengalami sakit strok.

Di lain pihak, seorang pengunjung bernama Kristiawan Saputra bersama keluarganya yang dalam perjalanan, secara kebetuan mampir di Warung Feby. Saat itu Kristiawan mengaku sempat bercakap-cakap berbahasa Inggris dengan fasih sambil menikmati jajanan.

Saat ditanya, Feby mengaku bercita-cita ingin menjadi seorang pelukis, sambil memperlihatkan lukisannya dan sempat menyanyikan beberapa lagu Barat berbahasa Inggris,” ujar Kristiawan.

Kristiawan mengatakan, lidah seperti Feby bagi seukuran orang Indonesia sudah fasih. Namun, terang dia, Feby agak gugup mengucapkannya karena sejak tidak melanjutkan sekolah, kemampuan berbahasa inggrisnya tidak diasah dan tidak pernah berintegrasi dengan orang lain yang fasih berbahasa inggris.

Sedangkan Feby mengaku, sejak tidak sekolah, tidak pernah kemana-mana, hanya menunggu warung dan jaga neneknya. Sementara dilingkungannya, hanya menggunakan bahasa daerah sehari-hari,” kata Kristiawan Saputra, menyayangkan keahlian yang kini dimiliki Feby.

Padahat setelah dia mencoba bercakap-cakap dengan Feby, sambuang Kristiawan, Feby diakuinya sebagai orang yang cerdas. Hanya saja kata dia, Feby kurang mengasah bahasa Inggrisnya. “Kalau saja Feby mau mengasah lagi, atau ada yang membimbing bahasanya, Feby pasti akan lebih menguasai bahasa Inggris dengan baik,” Imbuhnya, sembari sambil menikmati pesanan jajanan di Warung Feby.

Melihat kenyataan ini Kristiawan meminta kepada pemeritah setempat agar membuka keran informasi seluas-luasnya mulai informasi di tingkat RT, RW, Kelurahan dan seterunya.

Mereka harus lebih aktiv bertanya. Jangan hanya menunggu laporan, jadi mereka itu merasa tempat kita baik-baik saja, padahal tidak seperti itu. Mereka harus interaktiv ke masyarakat atau bertanya kenapa tidak melanjutkan sekolah atau kendala tidak mampu, itu bisa dipecahkan bareng-bareng gitu,“ tandasnya.

Pewarta : Karim R/Azis R
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMININEWS 2020

12 تعليقات

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

  1. boleh mnta kontak yang bisa dihubungin atau alamat lengkapnya?insya allah saya dapat membantu.

    ردحذف
  2. ada kontak yang bisa dihubungin atau mnta alamat lengkapnya mungkin saya bisa bantu, makasih.

    ردحذف
  3. Pesantren embun madinatun nabi siap memberikan beasiswa full di ponpes darul hufadz cisaat sukabumi , silahkan wapri saya 082310823344

    ردحذف
  4. knp ga mencoba membuat lulisan terus dijual selain klo ada yg mint dilukis, klo lukisannya sebagus pada gambar yg dia pegang aku rasa bnyk yg mau beli

    ردحذف
  5. tenang dek...bentar lagi 3 kartu sakti akan muncul.
    smoga bukan hanya isapan jempol belaka

    ردحذف
  6. tunggu kartu sakti dl ya dik.

    ردحذف
  7. Dimanakah lembaga elit negeri ini?
    Halo pemda tidakkah ada dana utk inj ?

    ردحذف
  8. Boleh sy tau no kontak anak ini atau rekan yg bisa menghubungkan sy dengan anak ini agar sy bisa membantu ank ini untuk melanjutkan pendidikan

    ردحذف
  9. Dimasukkan saja di Panti Asuhan Muhammadiyah

    ردحذف
  10. Semoga Allah memberi jalan kesuksesan buat Ayu .Aamiin

    ردحذف

إرسال تعليق

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم