Tasikmalaya Tercatat Sebagai Wilayah Endemik DBD, 6 Orang Korban Meninggal

FOTO Istimewa KBRN. 
sukabumiNews.net, TASIKMALAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mencatat, selama tahun 2019-210 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di wilayahnya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Asep Hidayat menjelaskan, dari 210 kasus yang ditemukan, tiga orang diantaranya meninggal dunia.

"Ada tiga orang yang meninggal. Selain karena DBD, ada juga yang mengidap penyakit lain," kata Asep seperti dikutip Radio Republik Indonesia RRI, Rabu (19/2/2020).

Asep menjelaskan, penyebaran DBD di wilayahnya, terjadi hampir diseluruh kecamatan. Mayoritas, tambah Asep, terjadi di wilayah dekat dengan ibu kota pemerintahan yang padat penduduk, seperti Kecamatan Singaparna, Sukarame, dan Rajapolah.

Dengan temuan kasus DBD yang terjadi setiap tahun, tutur Asep, menjadikan Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah endemik DBD di Jawa Barat.

"Selama tiga tahun berturut- turut selalu ditemukan kasus DBD. Ini yang menjadikan wilayah kami endemik," jelas Asep.

Tidak berbeda dengan Kabupaten Tasikmalaya, wilayah Kota Tasikmalaya juga menjadi daerah penyebaran DBD.

Sejak awal Januari hingga Februari 2020, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat 53 kasus DBD terjadi di wilayahnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendaloan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kora Tasikmalaya Suryaningsih mengungkapkan, dari 53 kasus tersebut, tiga orang diantaranya meninggal dunia.

"Ada tiga yang meninggal dunia," ucapnya.

Maka dari itu Ia meminta, warga tetap menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

"Ingat 3 M, menguras, mengubur dan menutup sarang nyamuk," pungkas Suryaningsih.

BACA Juga: 457 Orang di Sukabumi Menderita DBD

Pewarta: NNP
Editor: Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم