Warga Belgia Lakukan Studi Banding Seni Bela Diri di Ponpes Dzikir Alfath

pencak silat
KH. Fajar Laksana saat mengajarkan ilmu bela diri Silat kepada Julian Miel asal Negara Belgia.*  
sukabumiNews, GUNUNGPUYUH - Warga Negara Belgia belajar Seni bela diri Pencak Silat di Pondok Pesantren dzikir Al-Fath, Kota Sukabumi. Selain mempelajari olahraga bela diri Silat, pria yang saat ini tengah merantau di Negeri Kangguru itu juga sedang mempelajari olahraga tradisional Boles, Lisung Ngamuk dan Budaya Sunda.

Pimpinan pondok pesantren dzikir Al-Fath KH. Fajar Laksana mengatakan, pendekar dari Negara Belgia bernama Julian Miel (23), datang ke Al-Fath untuk melakukan studi banding melalui jaringan Al-Fath Family Homestay yang diakses oleh Julian melalui Website Help dot net yang mana homestay ini terindeks oleh seluruh Voulenteer wilayah Australia, New Zealand, Eropa, Canada, USA dan dunia Internasional.

"Julian datang kesini untuk melakukan studi banding dan mengabdikan kemampuan bahasa Inggrisnya tapi ia belajar silat, olahraga tradisional boles, ngagotong lisung ngamuk dan belajar sejarah Sunda selama dua Minggu,"kata Fajar kepada sejumlah awak media, Ahad (4/8/2019).

Fajar menjelaskan, di Negara asalnya Julian merupakan pria yang mempelajari beladiri asal Negara China yaitu chinese boxing . Julian berencana untuk mengkolaborasikan ilmu beladiri asal negeri tirai bambu dengan pencak silat.

"Untuk pencak silat, Julian diajarkan sekitar 20 jurus maung bodas namun saat ini Julian belum mempelajari jurus tenaga dalam, Ia akan mempelajarinya pada kesempatan berikutnya setelah melakukan beberapa pekerjaan di Australia," ucapnya.

bela diri silat
Julian Miel (kiri) dan KH. Fajar Laksana.*  
Sementara itu Julian Mien mengungkapkan, ada persamaan dan perbedaan antara beladiri Chinese Boxing yang selama ini Ia pelajari di Belgia dan Australia.

"Ada sedikit persamaan. Perbedaannya terdapat pada gerakan kaki. Ilmu beladiri Silat lebih didominasi oleh seni dan gerakannya lebih lembut," ungkapnya.

Julian menuturkan, selain dari gerakan seni beladiri Sunda juga bervariasi dengan gaya yang unik seperti gerakan dari jurus monkey (monyet), Tiger (harimau) dan ada musiknya.

"Yang paling unik adanya musik, dalam ilmu beladiri yang saya pelajari di Belgia dan Australia maupun jenis lainnya tidak ada musik. Ini unik," tuturnya.

Dia juga mengungkapkan, tidak ada perguruan pencak silat di tempat asalnya semua perguruan beladiri di Belgia dan Australia oleh karena itu ia berencana untuk memperkenalkannya di Australia dan Negara asalnya.

"Di Negara saya semuanya profesional dan tidak ada tradisional semua perguruan sudah menjadi Industri. Kalau disini suasana kekeluargaan, saya senang belajar disini. Saya akan kembali untuk belajar lebih banyak silat," tandasnya.


Pewarta: Azis R.
Editor: Agus Setiawan
Copyright © SUKABUMINEWS 2019

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post