Pasca Gempa 7,4 di Banten, Kondisi Pantai Pelabuhanratu Terpantau Normal

Pantai Palabuhanratu
Riky Agus Ramdan, owner Bettah Coba Home Stay menunjukkan kondisi pantai Palabuhanratu, Jum'at (2/8/2019) malam.*  
sukabumiNews, PALABUHANRATU – Pasca diguncang gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo yang berpusat di Kampung Sumur, Banten, kondisi pesisir pantai Sukabumi hingga pukul 11.30 WIB, Jumat (02/08/2019) malam, terpantau normal.

"Saat ini kami melihat daerah pesisir pantai Cimaja hingga Cisolok tampak normal. Memang ada warga yang panik dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi gempa susulan dan khawatir Tsunami ," kata Riky Agus Ramdan, warga Cikakak, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jum’at (02/08/2019), malam.

VIDEOKondisi Patai Palabuhanratu Pasca Gempa 7,4 SR di Banten

Riky juga menyebut, di sepanjang pesisir pantai Pelabuhanratu, kondisi air laut tampak normal. Sebagai owner Bettah Coba Home Stay, salah satu penginapan di daerah Jampang, Riki mendapat informasi dari para pekerjanya, bahwa di sepanjang pesisir Ujung Genteng dan Ciemas dalam keadaan kondusif.

"Waspada perlu ditingkatkan, namun jangan terpancing dengan kabar Hoax karena hanya akan membuat panik. Kami, sampai saat ini tetap siaga," ungkapnya.

Pantauan sukabumiNews di lapangan, sebagian besar warga Pelabuhanratu merasa ketakutan pada detik-detik getaran gempa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Seperti getaran gempa yang terjadi di Cikakak, getarannya terasa hingga 1 menit.

"Getaran gempa kali ini membuat panik warga kampung. Saya saja sampai keluar rumah. Geterannya lama hingga 1 menit lebih," ungkap Iwan S (38), warga Kp. Cidadap, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan rilis BMKG, gempa yang terjadi pukul 19.03.21 WIB. Gempa berkekuatan 7.4 magnitudo lokasinya di 7.54 LS,104.58 BT, berpusat di 147 km Barat Daya Sumur, Banten. Kedalamannya 10 Km. Sedangkan untuk potensi Tsunami, BMKG melaporkan sudah selesai.

BACA: Lagi, Gempa 7,4 SR Berpusat di Banten, Berpotensi Tsunami

Sementara warga yang lain, Kiki Ramdan Firdaus (22), pegawai Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi mengatakan, Dia merasakan getaran gempa cukup besar selama 10 detik.

"Saya pas di rumah dinas, getarannya besar. Karena panik juga, saya langsung keluar rumah," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi dari pihak berkapasitas di Kabupaten Sukabumi mengenai laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa.




Pewarta: Azis R.
Editor: Agus Setiawan
Copyright © SUKABUMINEWS 2019

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم