Survei INES: Prabowo Kalahkan Jokowi Jika Pilpres Hari ini

sukabumiNews.net, JAKARTA - Hasil survei yang diselenggarakan Indonesia Network Election Survey (INES) menyebut Prabowo Subianto bisa memenangkan pemilihan Presiden jika dihelat hari ini. Dalam survei INES itu Prabowo mendapatkan suara 50,2 persen, sementara petahana Joko Widodo hanya mampu mengambil hati 27,7 persen dari total responden.

Direktur Eksekutif INES Oskar Vitriano mengatakan survei tersebut merupakan hasil nama-nama top of mind yang dihimpun dari 2.180 orang di 408 kabupaten dan kota. Di samping itu, survei yang diselenggarakan pada 12 hingga 28 April 2018 ini diklaim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sebesar 2,1 persen.

Hasil yang sama juga terjadi jika survei dilakukan secara tertutup, yakni hanya mengerucutkan nama ke beberapa pilihan. Tercatat, 54,5 persen responden memilih Prabowo Subianto dan 26,1 persen memiih Jokowi jika pemilihan Presiden dilakukan hari ini.

Oskar mengatakan, hasil survei ini merupakan tindak lanjut dari survei sebelumnya, di mana 67,3 persen dari responden ingin memiliki presiden baru, sementara 21,3 persen responden masih ingin melihat Jokowi menduduki kursi nomor satu di Indonesia.

Menurut dia, responden condong mencari sosok presiden baru lantaran tidak puas dengan pemerintahan saat ini.

"Dari 54 janji kampanye Jokowi, kami mengidentifikasi sembilan janji yang paling diingat responden. 19,5 persen menyatakan janji itu dipenuhi, tapi 68,2 persen menyatakan Jokowi tidak menepati janji. Ini yang kemudian mempengaruhi hasil survei," jelas Oskar, Minggu (6/5).

Sebagian besar ketidakpuasan responden terdapat dari segi ekonomi, di mana 75,7 persen responden menganggap Jokowi tidak mampu menurunkan harga beras, 71,7 persen responden menganggap lapangan kerja semakin berkurang, dan 72,7 persen responden khawatir atas utang negara yang kian menggunung.

Survei INES ini bertolak belakang dengan hasil dari lembaga survei lain. Misalnya survei terbaru dari Indikator yang dilakukan pada 25-31 Maret 2018 terhadap 1.200 responden.

Dalam survei Indikator, Jokowi bisa meraih suara 60,6 persen, sementara Prabowo 'hanya' mendapat suara 29 persen jika pemilihan Presiden dilakukan sekarang. Adapun, hasil itu dilakukan secara head-to-head, yakni responden hanya disodorkan dua nama calon presiden untuk dipilih.

Sementara itu, berdasarkan survei top of mind, elektabilitas Jokowi tetap berada di urutan teratas, yakni 39,9 persen. Disusul Prabowo Subianto 12,1 persen, Anies Baswedan 0,9 persen, Hary Tanoesoedibjo, M Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang), dan Gatot Nurmantyo, masing-masing 0,7 persen.

Hastag #2019GantiPresiden

Oskar menambahkan, selain soal janji kampanye yang tak ditepati, responden yang disurvei lebih memilih Prabowo jadi presiden jika pemilihan dilakukan hari ini karena pengaruh kampanye media sosial #2019GantiPresiden.

"Kebanyakan responden juga mengaku mendapatkan info dari media sosial. Nah, fenomena media sosial ini bikin pergerakan elektabilitas cenderung dinamis, jadi mereka bisa terpengaruh dengan isu yang dibawa oposisi," ucap dia.

Selain mengukur elektabilitas presiden, INES juga mencermati peluang nama-nama calon Wakil Presiden yang bisa berlaga di Pilpres 2019. Berdasarkan survei top of mind, INES menemukan bahwa 20,2 persen responden menganggap Muhaimin Iskandar cocok diangkat sebagai cawapres. Nama itu kemudian disusul oleh Airlangga Hartarto dengan porsi 17,4 persen.

Sementara melalui survei tertutup, 21,4 persen responden masih memilih Muhaimin sebagai cawapres jika pilpres dilakukan saat ini. Oskar mengatakan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sebagai punggawa partai politik yang sudah punya pengalaman di pemerintahan.

Tercatat, Muhaimin pernah menduduki Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun 2009 hingga 2014 silam di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Selain itu, ia juga dianggap sebagai kaum Nahdiyin yang berpengalaman, sehingga responden memilih dia dibanding nama lainnya," ujar dia. (Red*/CNN)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم