Sosok Advokat Papan Atas Junaedi Tarigan, S.H., M.M.

Junaedi Tarigan SH. MH. 
Berbagi Waktu untuk Profesi, Mengajar, dan Berkebun

TAK ADA yang menyangka, awal perjalanan pada tahun 1991 ke Kodya Sukabumi bagi Junaedi Tarigan, S.H., M.M. akan berbuah manis. Dari hidup menumpang di rumah kenalan dan kerabat, Junaedi muda setahap demi setahap meraih kemajuan hingga akhirnya menjadi salah satu advokat papan atas di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.

"Mengawali karier pada awal tahun 1990-an sangat berat. Apalagi di sebuah kota yang sama sekali asing bagi saya. Boleh dikatakan saya belum punya siapa-siapa ketika tiba di Kota Sukabumi yang waktu itu bernama Kotamadya Sukabumi. Saya harus mengawali semuanya dari nol," kata Junaedi ketika ditemui di kantornya, Jalan Lingkar Selatan, Balandongan, Kota Sukabumi, baru-baru ini.
           
Junaedi yang merupakan anak sulung dari enam bersaudara yang berasal dari keluarga petani jeruk itu lahir di kota berhawa sejuk Brastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara tanggal 3 Desember 1963. Bemodalkan ijazah sarjana hukum dan pakaian 3 setel yang dibawanya dengan ransel, Junaedi muda menginjakkan kaki di sebuah kota kecil yang belum dikenalnya bernama Sukabumi. Dia tinggal di rumah kerabat yang dipanggilnya Bang Sitepu di kawasan Cimanggah. Dari Bang Sitepu, dia bisa berkenalan dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja Kotamadya Sukabumi bernama Liling Surbakti.
           
Waktu itu Kodya Sukabumi dipimpin oleh Wali Kota H. Zaenudin Mulaebary, S.H. dan Kabupaten Sukabumi dipimpin oleh Bupati Ir. H. Muhammad. Dia pun meneguhkan tekad untuk terjun di bidang hukum sebagai pengacara. Orang-orang dekatnya mendukung keinginan Junaedi tersebut. Perkenalan dengan Liling berkembang terus hingga dia mengenal beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah DT II Kodya Sukabumi dan Pemerintah DT II Kabupaten Sukabumi.           
Junaedi Tarigan saat mendampingi Ketua STT Nusantara Putra untuk Study Banding ke Negeri Jiran, Malaysia
Karena pembawaannya yang supel, Junaedi juga dekat dengan kalangan tokoh masyarakat, parpol, dan para pelaku pembangunan lainnya. Hanya butuh beberapa tahun, namanya sebagai advokat mulai dikenal oleh masyarakat Sukabumi. Sampai akhirnya dia berkenalan dan dapat menjalin hubungan yang akrab dengan salah seorang pejabat dengan karier yang terus bersinar yakni HM. Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. yang sukses menjabat Wali Kota Sukabumi selama dua periode 2003-2008 dan 2008-2013.
           
Dengan Muslikh, Junaedi membangun persahabatan saling menghargai dan menghormati. Wajar kalau Junaedi merasa kehilangan dan terpukul ketika Muslikh meninggal dunia saat masih menjabat Ketua DPRD Kota Sukabumi pada tanggal 21 Mei 2016. Muslikh adalah salah satu sahabat baiknya di Sukabumi. 
           
Setelah pergaulan dan tingkat kehidupan sosialnya relatif mapan, Junaedi mendirikan  kantor hukum sendiri dengan nama Kantor Hukum Junaidi Tarigan, S.H., M.M. & Rekan. Karena nama Junaedi yang sudah dikenal, kantor hukum tersebut cepat meraih kepercayaan dari masyarakat, pemerintahan, maupun kalangan korporasi.
           
Dia juga dekat dengan kalangan wartawan. Junaedi sering mendorong para insan pers yang dikenalnya untuk menuntut ilmu agar wawasan dan pergaulan mereka bertambah luas. Pandangannya, dengan derajat ilmu pengetahuan yang tinggi, para wartawan dapat meningkatkan martabat dan kehormatannya. "Saya sangat bersemangat mendorong rekan-rekan wartawan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," ujar dia.           
Junaedi Tarigan bersama Istri, sebagai dosen tetap di STT Nusa Putra Sukabumi
Di tengah kesibukannya sebagai advokat, Junaedi  mengisi waktu dengan menjadi dosen tetap di Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nusa Putra Sukabumi bersama istrinya, Dra. Elin Paulina, M.M. Bapak dari 3 anak ini juga mendapat kepercayaan sebagai panasihat dan kuasa hukum di berbagai lembaga dan instansi seperti RSUD Sekarwangi dan PT GSI.           
Di samping itu, dia juga aktif di organisasi advokat. Jabatan di organisasi advokat yang saat ini diembannya adalah Ketua Dewan penasehat PERADI Sukabumi. Bidang olahraga juga ditekuninya, terutama golf. Junaedi pernah menjadi juara umum turnanen golf yang diselenggarakan oleh Setukpa Lemdik Polri. 
           
Pemilik suara keras dengan intonasi yang tegas ini juga kerap mengisi waktu luang dengan berkebun. Dia memiliki beberapa petak tanah di Jalan Lingkar Selatan yang tak jauh dari Terminal Tipe A Kota Sukabumi. Pada hari libur, tanpa ragu, Junaedi menenteng cangkul dari rumahnya ke kebun untuk mengurus tanaman. Dia memiliki latar belakang kuat sebagai petani dari masa kecilnya sebagai putra petani jeruk. Di kebunnya, dia menanam berbagai jenis sayuran.   

"Hasil dari kebun, saya bagikan kepada warga yang tinggal di dekat kebun. Sebagian saya bawa ke rumah untuk keluarga," ujar dia, mengakhiri perbincangannya dengan sukabumiNews. Red*

BACA Juga: Ketua DPC Peradi Sukabumi: Tidak Ada Dualisme dalam Kepemimpinan Peradi

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم