Desa Cikembang Mengajari Anak Usia Dini Mencintai Alam dan Lingkungan

Ada pemandangan berbeda pada peringatan tahun baru Islam 1439 Hijriyah di Desa Cikembang, Kecamatan  Caringin, Kabupaten Sukabumi. Pertama, di sekitar balai desa riuh rendah dengan suara riang anak-anak PAUD yang akan mengikuti Gebyar Muharam dan penanaman pohon. Kedua, panitia sibuk mempersiapkan prasasti dan pita panjang untuk acara peresmian aula pada bangunan Balai Desa Cikembang.
           

sukabumiNews, CIKEMBANG - Sejak pukul tujuh pagi,  halaman Desa Cikembang sudah riuh rendah dengan suara anak-anak dari tujuh PAUD. Mereka datang ke kantor Desa Cikembang didampingi  orang tua dan gurunya masing-masing untuk  mengikuti atraksi seni Islam pada puncak peringatan tahun baru dan penanaman pohon. Panitia di tingkat desa memfokuskan kegiatan menyambut tahun baru tersebut pada kegiatan penghijauan.
           
Animo masyarakat pada acara Muharaman itu sangat tinggi. Apalagi rangkaian acara tersebut dihadiri Camat Caringin Boyke Martadinata. Satu jam sebelum kegiatan dimulai, tempat duduk di depan panggung utama sudah terisi penuh. Beberapa anak tampak bersemangat untuk meraih tempat duduk paling depan.  
           
Acara dibuka secara resmi oleh Camat Boyke. Saat meresmikan kegiatan, Boyke menyatakan kebanggaannya atas kemajuan yang dicapai oleh Desa Cikembang. Dia menegaskan, Cikembang merupakan desa yang paling berkembang di Kecamatan Caringin. Masyarakat dan perangkat desa di Cikembang dapat menjalin sinergitas untuk mensukseskan program atau kegiatan. Seluruh lini bergerak bersama dengan ditopang oleh kreativitas dan inovasi yang tinggi dari masyarakat.
           
Camat juga mengapresiasi kerja keras seluruh pengisi acara Gebyar Muharam, termasuk 180 orang anak PAUD yang ikut tampil di panggung untuk membacakan surat pendek dan doa sehari-hari. Terkait kegiatan penanaman pohon, Boyke menekankan,  sudah saatnya anak-anak dilibatkan di dalamnya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap alam dan lingkungan.  Setelah dewasa nanti, ujar Boyke, anak-anak PAUD dapat menjadi pelopor penyelamatan lingkungan.
           
"Anak-anak harus diberi pengertian sejak dini bahwa kehadiran pohon dapat menyelamatkan lingkungan. Seperti pada musim kemarau, ketika air susah didapat, pohon besar dapat berfungsi sebagai penyimpan air di dalam tanah," tutur Boyke.
Setelah acara pembukaan, Camat Boyke melakukan gunting pita dan bersama Kepala Desa Cikembang, Ujang 'Kobul' Suhanda menandatangani prasasti peresmian bangunan aula desa. Dari tempat peresmian, Boyke dan Kobul bersama Ketua MUI Desa Cikembang H. Mawardi dan Babinsa Cikembang Serda Imam Rohmad menuju tempat penanaman pohon. Secara simbolis, mereka menanam pohon di beberapa titik.
           
Tidak lama kemudian, anak-anak PAUD beramai-ramai ikut menanamkan bibit pohon.  Anak-anak itu berasal dari PAUD Dahlia pimpinan Nenden, PAUD Mursidul Wildan pimpinan Endeu, PAUD Teratai di bawah kepemimpinan Cucun, PAUD Anggrek Yasrodas pimpinan Yuyu, PAUD Aster pimpinan Tini, PAUD Al-Mujahidin pimpinan Ami, dan PAUD Mawar pimpinan Norma. 
           
Kades Kobul menyatakan,  penanaman pohon oleh anak-anak PAUD  diharapkan bisa menginspirasi orang dewasa dan masyarakat untuk berbuat yang sama. Jika setiap warga, termasuk anak-anak tergerak untuk menanam satu pohon, dalam waktu beberapa tahun ke depan, Desa Cikembang akan dipenuhi pepohonan yang hijau yang berfungsi sebagai peyangga peyimpanan air. Dalam gerakan reboisasi, kata dia, yang penting aksi nyata, bukan wacana atau himbauan.
           
"Pada setiap kegiatan, kami terus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan termasuk dengan MUI desa. Kalau mengambil istilah saya, pemerintah itu laksana seorang bapak, MUI itu seorang ibu, dan masyarakat itu bagaikan anak dalam sebuah keluarga," kata Kobul.
           
Sekretaris Desa Cikembang, Nanang 'Ahong' Permana menjelaskan, kegiatan penanaman pohon tersebut sarat dengan pesan moral. Ketika dewasa nanti, anak-anak PAUD yang terlibat pada kegiatan tersebut dapat mengingat pohon yang mereka tanam dalam rangka Gebyar Muharam tahun 2017 atau tahun baru 1939 Hijriyah di Desa Cikembang.           

"Nanti di masa depan, 20 atau 30 tahun yang akan datang, mereka akan melihat bibit yang mereka tanam hari ini telah menjadi pohon yang kokoh yang menjadi peneduh lingkungan dan penyimpan air bersih bagi masyarakat sekitar. Anak-anak PAUD tersebutlah yang akan memetik manfaat dan menikmati nostalgia dari pohon-pohon yang ditanam. Kami menyediakan 3.500 bibit pohon dari berbagai spesies untuk mendukung kegiatan penghijauan di desa kami," kata Ahong. USEP MULYANA

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post