Warga Cireundeu Pertanyakan Penggunaan Dana 1 Miliar

sukabumiNews.net, CILOGRANG - Sekumpulan warga Desa Cireundeu, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak mempertanyakan penggunaan Dana Desa dan ADD 2016 yang besarnya mencapai sekitar Rp1 miliar. Menurut mereka, selama tahun 2016, tidak ada kegiatan pembangunan di Desa Cireundeu yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat.
           
"Tahun lalu tidak ada pembangunan yang manfaatnya dapat kami rasakan secara langsung. Tahun 2015 masih mending ada pembangunan MCK di lingkungan kami. Rasa-rasanya tahun ini tidak ada pembangunan yang berhubungan dengan kami sebagai rakyat," kata Dahlan warga RT 02 RW 04 Kampung Cikaramat, Desa Cireundeu kepada wartawan akhir April lalu.
           
Karena itu, Dahlan mewakili para tetangga dan warga Cireundeu mempertanyakan ADD yang besarnya Rp1 miliar untuk tahun 2016. Kegiatan pembangunan yang diharapkan oleh warga, ujar dia, hendaknya yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat seperti untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.     
           
"Sebaiknya penggunaan dana untuk pembangunan itu diberitahukan secara terbuka, jangan ditutup-tutupi," kata Dahlan.
           
Kepala Desa Cireundeu Herdi langsung menjawab pertanyaan yang diajukan Dahlan dan sekelompok warga tersebut. Menurut dia, ADD dan Dana Desa tahun 2016 dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan seperti gaji aparatur desa, honor guru ngaji, honor guru sekolah swasta, dan biaya untuk pengadaan karpet.
           
Selain itu, pada tahun 2016, pemerintah desa membangun tempat parkir di Pantai Citarate dengan biaya Rp15 juta dan membangun irigasi. Dana yang tersedia habis terserap untuk membiayai pembangunan, pengadaan barang, dan pemberian honor untuk orang-orang yang berjasa bagi masyarakat. 
           
Camat Cilograng H. Edi Sunaedi, S.Sos., M.Si. menyatakan,  pertanyaan dari warga tentang penggunaan ADD tahun 2016 di Desa Cireundeu itu lebih bersifat politik. Mereka yang mempersoalkan ADD itu adalah orang-orang yang sakit hati karena kalah dalam Pilkades oleh Herdi. Jadi, apapun yang dilontarkan orang-orang tersebut, ujar Edi, itu hanya fitnah dan sama sekali tidak ada buktinya.
           
"Setahu saya, pembangunan di Desa Cireundeu tahun 2016 berjalan dengan baik, tidak ada penyimpangan. Bahkan pada tahun itu, hasil pembangunan melebihi dari target yang ditetapkan," kata Camat Edi. (JAHRUDIN)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post