Setelah Dua Kali Ambruk, Jembatan Cileuleuy Ditinjau Wakil Bupati

sukabumiNews.net, PARUNGKUDA - Setelah dua kali ambruk, jembatan darurat yang menghubungkan Ciambar dengan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi ditinjau Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi H. Adjo Sardjono, Senin (6/3/2017). Pada peninjauan itu, Wabup Adjo membahas bentangan besi jembatan darurat yang sedang dibangun dibuat lebih panjang hingga ujungnya melewati batas bronjong.
           
"Saya perkirakan dua hari lagi pembangunan jembatan darurat ini selesai. Mudah-mudahan jembatan ini dapat dilalui kendaraan," kata Adjo saat inspeksi lapangan di lokasi jembatan yang sering disebut Jembatan Cileuleuy itu.
           
Di lokasi, wabup juga  mengarahkan  pelaksana pembangunan jembatan untuk bekerja sebaik mungkin dan  tidak terlalu terpaku pada gambar. Penyebab jembatan darurat ambruk  adalah posisi ujung besi yang menumpu pada kumpulan bronjong. Ketika bronjong ambrol terbawa arus air, ujung jembatan pun ikut bergerak yang akhirnya memicu ambruknya badan jembatan. 
           
Ketika wabup tiba di lokasi, pengerjaan jembatan sudah memasuki tahapan finishing yakni menunggu tembok cor badan jembatan kering.  Kekuatan jembatan ini dapat dilewati kendaraan dengan tonase maksimal 3 ton.  
           
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman menjelaskan, dalam kondisi kedaruratan, panjang jembatan darurat tidak boleh lebih dari panjang jembatan yang roboh. Begitu aturan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Karena itu, tambah Usman, pada gambar, ujung besi penopang utama terletak persis di atas bronjong.
           
Mengenai tidak adanya papan proyek di lokasi pembangunan jembatan darurat, Usman menerangkan, setiap pembangunan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam dan yang sifatnya darurat tidak memerlukan papan proyek. Karena darurat pula, dalam pembangunan tidak dianggarkan dana untuk membayar konsultan.
           
Jembatan Cileuleuy ambruk pada Selasa (24/1/2017) senja ketika sedang turun hujan yang sangat deras. Beberapa saksi mata  melihat badan jembatan bergerak perlahan sebelum akhirnya runtuh bagian tengahnya. Dari kedua sisi, tampak sisa bagian jalan yang tidak ambruk. BPBD langsung mengajukan dana untuk pembangunan jembatan darurat. Namun sudah dua kali jembatan darurat yang baru selesai dibangun itu ambruk.  
           
Lokasi jembatan ini  terletak di  Kampung Babakanpendeuy, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda. Jarak  jembatan dari jalan nasional sekitar 100 meter.  Dari arah Sukabumi, jalan menuju jembatan terletak di sebelah kanan dengan jarak sekitar 200 meter dari Pasar Parungkuda. Panjang dan lebar jembatan adalah 20 meter dan 3 meter. Jembatan ini menghubungkan dua tebing sungai yang ketinggiannya lebih dari 10 meter. (Yudi Prangga/MS. Fais)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

أحدث أقدم