Bumdes Pondokkaso Landeuh Harus Siaga Penuh Hadapi Bank Keliling

sukabumiNews.net, PARUNGKUDA - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Karya Bakti Mandiri (KBM) Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi harus memfokuskan usahanya pada program untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat maraknya bank keliling. Jajaran pengurus Bumdes Pondokkaso Landeuh diminta untuk terus bersiaga menghadapi  kelompok rentenir yang terbukti telah menimbulkan kesusahan di masyarakat.
                             
"Saya menitikberatkan usaha bumdes untuk mengatasi berbagai persoalan  perekonomian yang menyangkut maraknya bank keliling atau rentenir. Para pengurus bumdes harus fokus di situ," kata Kepala Desa Pondokkaso Landeuh, Ujang Sopandi kepada sukabumiNews.net, Rabu (29/3/2017).
           
Dalam menjalankan visi misinya, kata Ujang, Bumdes KBM Pondokkaso Landeuh harus berpihak secara penuh kepada  Usaha Kecil Menengah (UKM). Bumdes dan UKM mesti bergandengan tangan untuk mengenyahkan pengaruh buruk bank keliling dalam percaturan perekonomian warga.
           
Ketua Bumdes KBM Pondokkaso Landeuh dipilih melalui mekanisme voting pada Selasa (28/3/2017). Dari pemilihan tersebut, Iwan terpilih secara demokratis dengan perolehan suara  37.  Pemilik suara pada pemilihan tersebut adalah ketua RW, Karang Taruna, BPD, dan tokoh masyarakat. 

Dalam pemilihan itu, 4 suara memilih Bambang, 1 suara tidak sah, dan 5 suara tidak memilih karena pemilik suaranya tidak hadir. Iwan akan menjalankan tugas sebagai Ketua Bumdes KBM Pondokkaso Landeuh untuk masa bakti  2017-2020.
           
"Mudah-mudahan dengan terbentuknya pengurus yang baru, Bumdes Pondokaso Landeuh bisa  lebih perofesional dalam bekerja, lebih maju, dan transparan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Yang penting, bumdes  dapat membantu perekonomian masyarakat," tutur Ujang.
           
Setelah acara pemilihan, Ketua Bumdes KBR terpilih, Iwan menyatakan kesiapan untuk memenuhi harapan kepala desa dalam memerangi bank keliling. Caranya dengan memberdayakan potensi ekonomi masyarakat dan membantu pelaku usaha di tingkat desa. Iwan juga akan menjalankan program  menggali potensi  di bidang pertanian, perikanan,  jasa, dan perdagangan. Perang melawan rentenir akan diwujudkan dalam bentuk usaha simpan pinjam.
           

"Program simpan pinjam ini akan kami bahas terlebih dahulu untuk mencapai kesepakatan tentang batasan nominal dan  sasarannya. Persyaratan untuk peminjam harus dicantumkan dengan jelas. Hal-hal yang menyangkut simpan pinjam ini harus tertuang dalam AD/ART," jelas Iwan. (Yudi/MS. Fais)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post