Tentang Rumput Tetangga.

Oleh: Budi Acakatam

Bagi para petualang seks, istilah rumput tetangga terlihat jauh lebih indah daripada rumput dihalaman sendiri  tentu sudah tak asing lagi.  Ã–tak “ngeres” dalam memandang pasangan orang lain  memang begitu. Pasangan orang lain secara naluriah  akan terllihat  lebih memikat dari pasangan sendiri.

Penganut monogami atau kaum moralis tentu  tidak akan suka dengan istilah rumput tetangga itu jauh lebih indah. Tentu saja demikian. Kenapa ?. Jawabannya adalah karena konsep kesetian bagi mereka adalah keterikatan secara fisik. Menyentuh atau disentuh secara fisik bagi mereka adalah menodai kesetiaan.

Benarkah pemikiran demikian itu ?. Atau, jangan-jangan  pemikiran demikian hanyalah alasan penghibur diri ?. Bisa jadi seperti itu. Tetapi, faktanya adalah begitu banyak penikmat  indahnya rumput tetangga. Paling tidak, penikmat secara imajiner !.

Lalu, apa sebenarnya yang dicari oleh para penikmat indahnya rumput tetangga ?. Barangkali, akan banyak jawaban beragam  atas pertanyaan ini. Tetapi, mereka semua akan sepakat  bahwa sensasi mental adalah sesuatu yang dirasakan saat menjadi “penikmat rumput tetangga”.

Ya, para petualang seks memang mencara sensasi mental  saat melakukan petualangannya. Sensasi mental yang berbeda antara bercinta dengan satu orang dan orang lain.  Sensasi mental yang ppenuh surprise karena respon seksual yang hamper pasti berbeda antara satu orang dengan orang lain.

Penganut monogami yang paham akan persoalan ini tentu saja tak akan  beralih menjadi penganut poligami. Bukan karena tak ingin, tetapi karena persoalan prinsip. Lagi pula,  pasangan monogami yang kreatif  akan mencari sensasi mental yang berbeda meski selalu bercinta dengan orang yang sama. Caranya dengan mengolah kreatifitas dalam gaya, waktu, tempat dan respon seksual saat bercinta. Dengan begitu, selalu bercinta dengan orang yang sama tak akan pernah membosankan !.


Cukupkah itu ?. Rasanya sih tidak. Sebab, termyata faktanya adalah penikmat petualangan seks  tetap jauh lebih banyak. Kenapa demikian ?. Jawaban filosopisnya ternyata amat sederhana.  Petualangan seks selalu di support setan  sejuta persen. Padahal, kekuatan manusia tanpa iman  hanyalah satu per sejuta kali kekuatan setan !. He he he , Wallaahualam sih !.   

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post