Hari Kemerdekaan RI, 493 WBP Lapas Warungkiara Mendapatkan Remisi

Warga Binaan Lapas Kelas II B Warungkiara
Warga Binaan Lapas Kelas II B Warungkiara mendapatkan remisi.

sukabumiNews.net, WARUNGKIARA – Sebanyak 493 Penghuni Lembaga Pemasyarakatan, atau yang biasa disebut narapidana (napi) atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Warungkiara Kelas II B Kabupaten Sukabumi mendapat remisi kemerdekaan.

Remisi diberikan dari mulai satu bulan hingga ada juga yang enam bulan.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 75 orang mendapatkan remisi satu bulan, 90 orang mendapar remisi dua bulan, 146 orang dapat remisi tiga bulan, dan 124 orang mendapat remisi empat bulan.

Sementar yang mendapatkan remisi lima bulan yaitu sebanyak 54 orang, dan 4 orang mendapat remisi selama enam bulan.


Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sarjono mengungkapkan bahwa melalui remisi bisa mempercepat proses kembalinya narapidana dalam kehidupan bermasyarakat.

Namun kata Adjo, pemberian remisi itu jangan sekadar dimaknai sebagai pemberian hak warga binaan saja.

"Maknai remisi sebagai apresiasi negara atas pencapaian selama menjalani pembinaan di Lapas, Rutan, dan LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak)," ungkapnya usia menyerahkan SK Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI kepada para WBP, Senin (17/8/2020).


Menurutnya, warga binaan merupakan bagian dari warga negara yang tetap memiliki hak yang harus dihormati. Mereka hanya kehilangan kebebasan, tapi tidak kehilangan hak hak lainnya.

"Salah satu hak yang dimiliki warga binaan ialah mendapatkan remisi, selain itu remisi perwujudan rasa syukur dalam memberikan perlakuan yang manusiawi kepada warga binaan pemasyarakatan, merupakan bentuk kewajiban kita sebagai bangsa yang besar dan beradab. Perlakuan yang didasarkan pada penghormatan terhadap hak dan martabat kemanusiaan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Warungkiara Ahmad Tohari mengatakan, saat ini ada 771 warga binaan di tempatnya memimpin.terdiri dari 110 tahanan dan 661 narapidana.

"Warga binaan aman dan tentram. Proses pembinaan pun berjalan lancar," ujar Ahmad Tohari.

Berkaitan Covid-19 sendiri, Lapas Warungkiara sedikit terkena dampak. Terutama dalam hal program pembinaan yang bekerjasama dengan pihak ke tiga.

"Produksi merangkai dan sendok hotel dari kayu berhenti. Hanya penggemukan sapi yang masih berjalan," paparnya

Maka dari itu, Lapas Kelas II B Warungkiara mengadakan kegiatan mandiri berupa bercocok tanam dan beternak. Seperti menaman ubi dan talas.

"Kita juga mengembangbiakan jangkrik serta kecoa. Kecoa ini untuk kebutuhan makan arwana," pungkasnya.


Pewarta : Raden Subayu
Editor : Azis R/Red*
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post