Agar Melek Perencanaan Keluarga, Dewi Asmara kepada Generasi Muda : Berkarir Dulu, Baru Berkeluarga

sukabumiNews.net, CICURUG – Keberadaan remaja atau generasi muda mendapat perhatian besar dari anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dewi Asmara.

Dewi menilai, generasi muda memegang peranan penting karena mereka merupakan pemilik masa depan. Mereka dituntut memiliki perencanaan yang baik tentang masa depannya, terutama terkait perencanaan kehidupan berkeluarga.

Untuk itu, secacara khusus Dewi berharap, pemerintah lebih banyak melibatkan generasi muda dalam aksi-aksi sosial.

Hal tersebut disampaikan Dewi, saat ia melakukan sosialisasi dan bakti sosial proram pembangunan keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja di Iscalton Hotel, Jalan Siliwangi Nomor 99, Cicurug, Sukabumi, Jum'at (13/6/2020).

Dalam kesempatan itu Politisi Golkar tersebut hadir bersama Kepala Bidang Advokasi, Penggerakkan, dan Informasi BKKBN Jawa Barat Herman Melani.

“Jangan kita menafsirkan generasi muda itu yang tidak punya kepedulian sama sekali. Tergantung kita mengarahkan mereka. Artinya, marilah kita meraih mereka. Mereka memiliki kepedulian dengan gayanya masing-masing,” ujar Dewi.

Dikatakan Dewai, tiap generasi selalu punya cara dan bahasa yang berbeda, namun nilai-nilai luhurnya sama. “Melibatkan generasi muda atau remaja dalam pembangunan menjadi sebuah keniscayaan,” tamabahnya.

Dewi mengapresiasi langkah BKKBN yang melakukan transformasi kelembagaan hingga program. Menurutnya, mitra kerja Komisi IX DPR RI ini sudah secara serius membidik kalangan muda, kalangan milenial ini.

“Logonya saja sudah berganti, lebih kekinian. Salamnya kan seperti ini,” ungkapnya, sambil menunjukkan Salam BKKBN berupa bentuk hati menggunakan jari.

Dalam konteks pembangunan keluarga, aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda yang berafiliasi dengan Partai Golkar itu menilai partisipasi generasi muda bukan sekadar berbicara dua anak cukup.

“Bukan pengertian jumlah anak, tapi bagaimana perencanaan keluarga diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Remaja harus menjadikan perencanaan sebagai bagian penting dan diaktualisasikan,” tegas Dewi.

Termasuk perencanaan karirnya, Dewi memandang bahwa mereka para reja harus berkarir dulu. Setelahnya, baru memikirkan berkeluarga. Jadi, sambung Dewi, konsepnya bukan jangan punya ada lebih dari dua. “Bukan itu. Lebih luas dari itu,” tandasnya.

Disinggung mengenai kesadaran remaja di Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi, Dewi menilai pada dasarnya sudah baik. Namun kata Dewi, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan partisipasi dan peran mereka.

“Harus lebih ditingkatkan dengan cara-cara populis. Pemerintah harus melakukan mengembangkan inovasi program yang lebih bisa diterima oleh remaja. Cara-cara yang lebih bisa diserap dengan gaya bahasa remaja, gaya gambar remaja. Gaya yang lebih millenial lagi,” papar Dewi.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi IX DPR RI bersama BKKBN menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak Covid-19 dan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada bidan dan tenaga kesehatan.

Dewi berharap bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban yang tengah dihadapi masyarakat.

“BKKBN bekerjasama dengan Komisi IX DPR RI, khususnya saya sebagai anggota DPR RI mewakili Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi, memiliki kepedulian kepada warga agar tetap melaksanakan sosialisasi Bangga Kencana yang dipadukan dengan bakti sosial supaya masyarakat di perdesaan tetap menjalankan program KB,” terang Dewi.

Bakti sosial ini kata Dewi bertujuan meringankan beban warga di desa-desa. Dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan para kepala desa, mendata dan menyeleksi siapa saja yang berhak menerima bantuan.

Dewi mensyaratkan pemerima bantuan adalah mereka yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun desa. Dengan begitu, tidak terjadi tumpah-tindih penerima bantuan.

Adapun APD secara khusus diberikan kepada bidan-bidan desa yang menjadi ujung tombak pelayanan di lapangan. Paket bantuan APD terdiri atas masker, baju hazmat, face shield, sarung tangan media, dan hand sanitizer.

“Bantuan yang diberikan secara simbolis ini berupa kebutuhan sehari-hari yang jumlahnya mencapai 1.000 paket bahan pangan. Nantinya bantuan tersebut akan didistribusikan oleh petugas KB atau petugas desa. Pada tahap ini, bantuan diberikan kepada sejumlah desa di lima kecamatan berbeda," terangnya.

BACA : BKKBN Gandeng Komisi IX DPR-RI Gencar Lakukan Sosialisasi Pelayanan Pembangunan Keluarga

Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post