Aneh, Setiap Musim Penghujan Aliran Air PDAM Jampang Kulon Tersendat

Kantor Unit PDAM Unit Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi.  
sukabumiNews.net, JAMPANG KULON – Matinya aliran Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Cabang Jampang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat sejak minggu ketiga Bulan April 2020 lalu mengundang banyak Tanya di benak para pelanggan.

Pasalnya, matinya aliran air tersebut terjadi setiap musim penghujan seperti saat ini.

“Aneh, padahal menurut saya, justru saat musim hujan lah seharusnya air PDAM itu banyak dan lancar,” ucap Hendra (45 tahun), salah seorang pelanggan APDAM warga Kampung Cimahi, RT 02/02 Desa Citanglar, Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi, kepada sukabumiNews, Senin (4/5/2020).

Begitupun yang dialami Yanto (40 tahun) warga Kampung yang sama. Bahkan Yanto mengungkapkan, saaat ia menjadi pelanggan PDAM, meski air seret (tidak lancar), tapi tagihan setiap bualannya selalu melambung, hingga Yanto berhenti berlangganan.

Terkait hal tersebut, Suryaman, bagian Teknisi Tranmisi Distribusi Air saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ketersediaan air pihak PDAM.Cabang Jampang Kulon saat ini memiliki penampungan sesuai kebutuhan konsumen.

“9 liter/detik dalam penjualan kepada 900 konsumen yang berjalan selama 12 tahun,” ucapnya.

Suryaman juga mengaku aneh lantaran saat ini sering mengalami kendala. Namun belum diketahui pasti apa penyebabnya. Apalagi sambung dia, saat musim penghujan seperti ini.

Kendati demikian Suryaman membenarkan adanya keluhan dari konsumennya seperti itu. Bahkan kata dia, Dengan adanya kendala seperti ini, konsumennya semakin berkurang.

“Selama 12 tahun melayanai konsumen, sejak tahun 2008 kami pun belum memiliki alat untuk deteksi air dan alat pengukur otomatis, sehingga apa yang menjadi kendala baik itu kondisi air ataupun hambatannya pada viva, belum bisa diketahui,” bebernya.

Suryaman juga mengungkapkan pengalamannya saat terjadi kendala sebelumnya. Pada tahun 2012 lanjut dia, terjadi kendala di titik Reservoar/bak penampung air Jampang Kulon dan Desa Citanglar, Kecamatan Surade di kedlaman 1,5 meter bawah tanah.

“Saat itu ada penyumbatan di dalam viva di kedalaman 1,5 meter bawah tanah di temukan sebuah batu,” ungkapnya.

Tapi Alhamdulillah tutur Suryaman, dengan menggunakan alat manual dengan cara digali tanahnya dan di bolongi vivanya, lalu dibakar, aliran air bisa lancar kembali.

"Nah kami pun memperkirakan, saat  ini kami dari pihak PDAM Cabang Jampang Kulon sedang memastikan  kendala terjadi, karena belum bisa dipastikan penyebabnya apa dan terjadinya di mana. Padahal sistem kebocoran tidak ada,” pungkasnya.

Dengan adanya kejadian seperti ini Suryaman berharap agar secepatnya mendapat kan bantuan dari pusat agar kendalanya segera ditemukan dan sesegera mungkin bisa diatasi.

Pewarta : My Kuncir
Editor : Red.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post