Yusril Ihza Mahendra Paparkan Hadist Rasulullah SAW pada Panel Diskusi Virus Corona yang Digelar Universitas YARSI

Prof. Yusril Ihza Mahendara
Gambar Istimewa YARSI  
sukabumiNews.net. JAKARTA – Menyikapi kasus pneumona Ancaman Covid-19 (Coronavirus) yang terjadi di Wuhan China awal tahun 2000 ini, Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) menyelenggarakan Panel Diskusi dengan tema “Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah dalam Menghadapi Ancaman Covid-19 (Coronavirus), di ruang Auditorium Ar-Rahman, Menara YARSI Lantai 12, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Panel diskusi yang terlaksana atas kerja sama Universitas YARSI (UY) dengan Rumah Sakit (RS) YARSI dan Keluarga Besar Bulan Bintang pada Jumat (21/2/2020) itu diketahui dari postingan akun twitter @YusrilIhza_Mhd, Senin (2/3/2020) yang melampirkan link berita dari website Universitas YARSI dengan judul Prof. Yusril Ihza Mahendra Kutip Hadist Rasulullah SAW saat Universitas YARSI Gelar Panel Diskusi Virus Corona.
Acara yang dihadiri oleh hampir 1000 mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum ini, menghadirkan narasumber seorang pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.

Hadir juga dalam acara Panel Diskusi tersebut Direktur Rumah Sakit YARSI, dr. Mulyadi Muchtiar, MARS beserta jajaran. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UY, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D.

Prof. Yusril dalam diskusinya memaparkan topik yang disajikan berjudul “Pandangan Hukum Tatanegara dalam Kebencanaan dan Wabah, Bagaimana Seharusnya Sikap Negara dan Warga Negara”.

Mengenai hal tersebut Prof. Yusril mengutip beberapa hadist Nabi yang sangat spesifik tentang hal serupa (wabah penyakit) pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW (ketika sudah hijrah ke Madinah) saat itu menimpa negeri Syam di Kota Damsyik atau negara Siria, Kota Damaskus saat ini.

“Nabi mengatakan, apabila berkembang suatu wabah penyakit di suatu negeri, janganlah kamu pergi (datang) ke negeri itu. Begitupun sebaliknya, apabila kalian berada di mana wabah penyakit itu sedang merebak, maka jangan ada seorangpun yang meninggalkan tempat itu,” ucap Prof. Yusril mengutip salah satu hadist Rasulullah SAW.

“Sewaktu para sahabat nabi bertanya tentang wabah penyakit itu kepada Rasulullah SAW, maka dijawab oleh nabi, itu adalah sisa-sisa azab yang dulu pernah ditimpakan kepada umat Yahudi dan akan terus ada pada zaman-zaman berikutnya,” terang Prof. Yusril.
Prof.  Yusril menjelaskan bahwa pada saat itu Nabi Muhammad SAW., sewaktu mengucapkan hadist tersebut, beliau tidak hanya seorang Nabi/Rasul, tapi juga sebagai Kepala Negara di Madinah.

Jadi, kata Prof Yusril, jika dilihat dari konteks hadist itu yang berupa larangan adalah sebagai perintah kepala negara kepada rakyatnya.

“Hanya seorang kepala negara yang bisa memerintahkan rakyatnya untuk tidak pergi ke negara lain dan melarang warga negara yang terkena wabah itu agar tidak datang ke negaranya,” jelas Prof. Yusril.

Prof. Yusril menyebut, hadist itu sahih dan mutawattir, dapat dilihat dalam kitab-kitab kumpulan hadist dari riwayat Bukhori, Muslim, Tarmizi, dan Nasa’i. Artinya bahasa nabi itu sudah termasuk ‘trouble warning’ dan inilah yang sekarang sedang terjadi di negara kita saat merebaknya Virus Convic-19 (Virus Corona) yang merebak di Kota Wuhan, China.

“Kalau kita membaca hadist tersebut, kita akan lihat sebetulnya policy atau kebijakan yang diambil oleh Rasulullah SAW pada waktu itu sangat mempengaruhi pemikiran kenegaraan pada zaman modern sekarang,” ujar Prof. Yusril yakin.

Sementara itu bila dilihat dari UUD-45, menurut Prof. Yusril di alinea ke-4 disebutkan bahwa tujuan bernegara kita itu adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Yang pertama-tama bertanggungjawab terhadap apapun yang terjadi di negara ini adalah negara yang diwakili oleh pemerintah. Sementara sistem pemerintah yang tertinggi di negara kita ini adalah presiden.

“Maka dari itu harus ada langkah-langkah darurat dan sistematik untuk mengatasi persoalan ini karena dampaknya akan sangat besar, tidak hanya masalah kesehatan saja tapi juga berimbas ke masalah ekonomi dan sosial apabila masalah virus corona ini tidak segera diatasi dan diakhiri,” pungkas Prof. Yusril. [Red*]

BACA Juga: YIM Sebut, Meski PBB Tidak Ada Dalam Pemerintahan, Tapi Kontribusi PBB Cukup Besar pada Pemeritah


COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post