Putri Eks Pemimpin Al-Qaidah Tewas Dalam Serangan AS di Yaman

sukabumiNews.net, YAMAN - Nawar Anwar al-Awlaki, 8, putri dari mantan pemimpin Al-Qaidah di Semenanjung Arab, Anwar al-Awlaki, dilaporkan tewas dalam serangan militer gabungan Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat pada Minggu (29/1) kemarin di Yaman.

Pihak keluarga menuturkan, Nawar tewas saat pasukan militer menjatuhkan serangan udara pada suatu gedung yang diisi oleh sejumlah anggota Al-Qaidah. Ayah Nawa, Anwar yang merupakan seorang ulama kelahiran AS juga tewas dalam serangan udara pada 2011 silam.

Operasi kontra-terorisme ini merupakan yang pertama disetujui Presiden Donald Trump, meski perencanaan misi tersebut dimulai saat pemerintah Barack Obama.

Militer AS dikabarkan melakukan serangkaian serangan udara dalam misi ini sejak hari-hari pertama Trump resmi menjabat sebagai presiden usai dilantik Januari 2017 lalu.

Operasi militer tersebut ditujukan untuk memberangus sejumlah anggota teroris. Penggerebekan itu melukai tiga anggota militer AS serta menewaskan 14 anggota Al-Qaidah termasuk salah satu pemimpin mereka.



Pertempuran ini juga menewaskan Kepala US Navy Seal, William "Ryan" Owens, tewas usai terluka parah dalam baku tembak.

Berdasarkan laporan awal dari pasukan khusus, tidak ada korban sipil dalam baku tembak tersebut. Meski begitu, seorang pejabat AS meyakini kemungkinan adanya korban sipil dalam insiden itu, karena baku tembak terjadi di sebuah gedung di mana pasukan militer AS menjatuhkan serangan udara ke bangunan tersebut.

Terlebih, dampak insiden itu diperparah saat pesawat militer tilt-rotor MV-22 Osprey terpaksa mendarat darurat di area tersebut hingga melukai tiga anggotanya. Pasukan militer memilih menghancurkan pesawat tersebut guna mencegah jatuh ke tangan musuh.

Sejumlah pejabat AS menuturkan, meski penghitungan korban sipil masih berlangsung, tidak ada informasi intelijen sejauh ini yang melaporkan kematian Nawar.

Afiliasi Al-Qaidah di Yaman dianggap sebagai organsiasi waralaba yang memiliki potensi tinggi melakukan aksi terorisme. Kelompok ini ikut membantu serangan teror pada kantor surat kabar Charlie Hebdo di Paris pada 2015 lalu. (Red***/CNN)



Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post