Seks Ayam Versi 2.

Oleh Budi Kicil.

Pernah lihat ayam kampung berhubungan badan ?. Sekali-kali, coba perhatikan bagaimana jika si jantan lagi pengen. Tak peduli lagi apa, tak peduli juga lagi dimana, bahkan tak peduli dihadapan siapapun.  Jika arus bawah sudah mendesak, si betina akan langsung disergap.

Coba perhatikan juga bagaimana mereka berdua bertindak saat arus bawah mendesak. Tanpa ba bi bu, si jantan langsung menyerbu.  Melihat itu, si betina pasti lari terburu-buru. Saat si jantan ngambil nafas sejenak, si betina  malah nunggu diserbu. Lalu ?. Tahulah apa yang seharusnya terjadi. Pekpekpekpek..  beberapa detik  saja langsung selesai. Aktivitaspun kembali berjalan seperti biasa, seperti tak pernah terjadi apa-apa.

Saya, dan pembaca tentu saja, tentu tak mau disamakadengan ayam. Ayam itu kan memperlakukan seks sebagai basic instink atau hasrat biologis. Padahal, seks itu juga kan fungsi rekreatif.  Harus ada seni, emosi dan  etika.

Sebagai fungsi  rekreatif, seks adalah permainan bersama untuk kesenangan bersama. Karena itu,  para lelaki tak ubahnya seperti ayam jantan kalau memperlakukan seks semata-mata hasrat biologis atau basic instink.

Dakam perspektif  rekreatif, nyaris tak ada seorang isteripun yang bersedia  seks to the point, atau seks seperti ayam kampung.  Kalaupun ada, pasti isteri tersebut  memiliki pandangan keliru tentang seks. Keliru, karena seks didengung-dengungkan sebagai sebuah kewajiban. Kalau dipandang kewajiban, maka melayanai hasrat bilogis pasangan  identik dengan melayani. Padahal, yang benar adalah kesenangan dan permainan bersama antara suami dan isteri.

Jadi, kita memang bukan ayam, meski basic instink nya sama dengan binatang. Kalau berpikir, manusia kan makhluk sosial. Jadi, sungguh tak pantas  bila memperlakukan seks hanya demi 
kesenangan pribadi.  Itu namanya egosis murni berkadar  seratus persen.  Kita kan tahu, ada kurva yang berbeda antara lelaki dan perempuan dalam mencapai kepuasan seks.

Karena itu, jangan seperti ayam dong. Sabar dikit kenapa ?.  Tunggu sampai sama-sama panas kan suasana jadi indah. Sedikit yang perlu diingat, para isteri kan perlu waktu yang lebih panjang sebelum siap melaju kencang. Ada kan teknik dan strateginya. Masa sih harus diajarin ?. Kalau didiskusikan atau dikonsultasikan rasanya boleh boleh saja sih. Kontak aja di 0857 59 70 07 28. Tapi kontaknya jangan malam hari, sebab kalau malam rasanya nuansanya  terlalu mesum. Kalau rasa mesum yang dikejar, rasanya kita sama saja dengan ayam, he heee..

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post