Hari Ibu, Semangat Menggalang Perjuangan

sukabumiNews, JAKARTA- Segenap Prajurit dan PNS di jajaran Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Senin 22 Desember 2014 memperingati Hari Ibu ke-86 di Lapangan Apel Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta Selatan dengan Inspektur Upacara Kepala Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kadep Iptek) Kolonel Laut (T) Eko Sujatmiko dan Komandan Upacara Kasubdit Yar Pekas Mayor Laut (S) M. Natsir Muttaqin, S.E.

Tanggal 22 Desember dinyatakan sebagai Hari Ibu melalui Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938 di Bandung yang kemudian dikukuhkan oleh pemerintah dengan Keputusan Presiden No 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari libur dan menetapkan Hari Ibu merupakan Hari Nasional dan bukan hari libur.

Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati untuk menghargai jasa-jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai Ibu dan Istri maupun sebagai warga Negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakkan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional. Hari Ibu juga senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda akan makna Hari Ibu sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut sebagaimana tercermin dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga Melati dengan kuntumnya yang menggambarkan kasih sayang kodrati antara Ibu dan anak; kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak; dan kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara dengan semboyan Merdeka Melaksanakan Dharma yang berarti tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki-laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia.(PRLM)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post