Gempa Aceh di Patahan Kerak Samudera

BANDUNG, (PRLM).- Gempa di 11 April 2012 di Aceh terjadi di patahan kerak samudra yang berada pada kedalaman 10 km hingga 30 km di bawah permukaan laut. Jarak dari pusat gempa ke daratan pun cukup jauh yaitu 100 - 120 kilometer. Hal itu dikatakan peneliti bidang Dinamika Bumi dan Bencana Alam Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Nugroho Hananto, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (12/4).

Berdasarkan kajiannya, pusat gempa tersebut berdekatan dengan pusat gempa yang terjadi pada 10 Januari 2012. "Artinya, pascagempa 10 Januari 2012, sebenarnya masih ada aftershock sampai terjadi gempa tanggal 11 April kemarin. Lalu mengapa gempa berskala 8,8 skala richter itu tidak menimbulkan tsunami yang besar atau kerusakan yang parah seperti gempa tahun 2004? Itu ada beberapa sebab," ucap Nugroho.

Selain jarak pusat gempa yang dalam, faktor lapisan batuan dan sedimen pun menjadi penyebabnya. Termasuk lokasi pusat gempa di kerak samudra yang dinilai tidak lazim terjadi.

"Ketika ada getaran atau gelombang, maka getaran itu akan merambat atau menjalar melalui berbagai media lapisan. Jenis media inilah yang mempengaruhi besar kecilnya getaran. Yang gempa simeuleu kemarin, kemungkinan getaran itu menjalar melalui media yang banyak pecahan sehingga kekuatannya berkurang. Memang sempat terjadi tsunami tapi kurang dari satu meter," katanya.

Sementara gempa Aceh pada 26 Desember 2004, terjadi di zona subduksi pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Pertemuan itu menyebabkan tepian lempeng Indo-Australia melenting ke atas sepanjang 1.300 km serta menimbulkan tsunami. "Itu istilahnya megathrust earthquakes. Untuk sekitar pulau Jawa, gempa megathrust seperti itu yang harus diwaspadai karena bisa menyebabkan tsunami dan efek rusaknya yang juga besar," katanya.

Dia menuturkan, walau kekuatan gempa 11 Maret 2012 dalam skala richternya besar, yaitu 8,8 SR, tapi untuk skala MMI (Modified Mercalli Intensity-red.), cukup kecil. "Mungkin MMI-nya antara 3 hingga 4. Skala itu menunjukkan getaran yang dirasakan," ujarnya.

Menurut BMKG, skala 3 MMI digambarkan getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah seakan-akan ada truk yang berlalu. Skala 4 MMI, getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, dan oleh beberapa orang di luar rumah. Getaran juga membuat jendela atau pintu bergerincing dan dinding berbunyi. (A-128/A-26).***

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post