Sejumlah Tukang Kecewa, Pengerjaan Bendung Sengkol Selesai, Upahnya Belum Dibayar CV

Pengerjaan Bendung Sengkol satu bulan sudah selesai, upah pekerja belum dibayarkan oleh CV. (Foto: Prim RK) 

sukabumiNews.net, KEBONPEDES – Tujuh orang warga Pamoyanan Peuntas Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi yang bekerja sebagai buruh atau tukang mengaku kecewa kepada pihak CV yang mempekerjakannya.

Pasalnya, setelah mereka menyelesaikan pekerjaan, yaitu memperbaiki Bendung Sengkol selama satu bulan, ketujuh buruh (tukang) itu mengaku upahnya hingga saat ini belum dibayarkan oleh perusahaan.

Diketahui bahwa perbaikan Bendung Sengkol merupakan proyek Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi yang dikerjakan oleh oleh CV Banawa dengan anggaran sebesar Rp484,488 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021

“Kami merasa kecewa kepada Pihak CV Banawa selaku pelaksana pekerjaan,” ucap Derin (38 tahun), kepada SukabumiNews saat ditemui di kampungnya, Sabtu (30/10/2021).

Derin adalah salah satu dari 7 pekerja yang sama-sama merasa upahnya belum dibayar.

Derin mengatakan, sebanyak 7 orang tukang upahnya belum dibayar. “Bahkan ada upah angkut yang juga belum dibayar oleh CV Banawa. Padahal pekerjaan kami telah selesai sekitar 1 bulan kebelakang,” ungkapnya.

Adapun kata dia, total upah yang belum terbayar kepada 7 orang tersebut (yang menjadi utang perusahaan) jumlahnya sekitar Rp10 juta. “Ya, kurang sedikit lah," terang Derin.


Dikatakan Derin, Ia bersama rekan-rekannya sering menagih haknya kepada CV, melalui Yoga, pelaksana proyek. “Namun hasil nihil terus,” cetusnya.

Saking seringnya menagih dan tidak membuahkan hasil, Derin mengaku kecewa dan bosan dengan janji-janji yang diberikan perusahaan, dengan alasan belum cair dari Pemdanya

“Padahal upah yang kami dapat hanya sebesar 85 ribu rupiah setiap harinya. Namun dari pihak CV Banawa sendiri terkesan mengabaikan kewajibannya untuk membayar upah," ucapnya kesal.

Hal senada juga diungkapkan rekan Derin yaitu Kombo (35 tahun). Bahkan Kombo mengaku, akibat upahnya belum diterima, dirinya kerap cekcok dengan keluarga (istri).

"Sering jadi omong sama istri, uang segitu, 85 ribu sehari, sangat besar bagi kami, bahkan kita juga malu sama warung yang ada di samping bendungan karena masih tersisa hutang rokok kopi yang juga belum kami bayar," ungkap Kombo.

Meksi Mandor perusahaan masih berada di lokasi peroyek perbaikan Bending Sengkol di sini, terang Kombo, namun sudah puluhan kali tagih, hannya janji yang diperoleh.

“Sampe habis sendal dua (istilah saking sering) menagih, tapi janjinya ‘isuk sore’ (besok lusa) mau bayar, tapi ternyata gak ada. Sekarang pekerjaan selesai, mereka sudah pergi, bahkan handpon mandornya pun gak aktif. Bagaimana kami mau tagih, mana gak tau lagi dimana alamatnya?" Keluh Kombo.

Di tempat terpisah, Camat Sukaraja melalui Kasi Sarana Prasarana, Ibu Ai, saat dikonfirmasi sukabumiNews di ruang kerjanya terkait persoalan tersebut berjanji akan membantu berkoordinasi dengan UPTD Pertanian supaya memanggil pelaksana CV Banawa agar secepatnya melunasi uang upah tukang.

Pihak Kecamatan Sukaraja juga mengatakan bahwa atas informasi yang diperolehnya dari Dinas Pertanian, seluruh tunggakan hutang akan dilunasi oleh pelaksana pada 30 Oktober.

Terkait janjinya itu, awak media mencoba menghubungi CV melalui sambungan selular milik pelaksana kegiatan bernama Asep, dengan loud speaker disaksikan oleh tukang.

Melaui percakapan yang singkat itu, Asep mengaku belum dapat melaksanakan kewajibannya membayar upah kepada tukang hingga berita ini ditayangkan.

BACA Juga: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Senilai Rp 476,392 Juta di Gegerbitung Menuai Protes

Pewarta: Prim RK
Editor: AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2021

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post