Masyarakatnya Terkesan Abaikan Protokol Kesehatan, Cibadak jadi Zona Merah, Camat Lesto Prihatin

Ilustrasi: Zona Merah Virus Corona

sukabumiNews.net, CIBADAK – Melonjaknya kasus perkembangan dan penyebaran wabah Pandemi Covid-19 di wilayah Cibadak dalam seminggu terakhir ini membuat wilayah ini menyandang status Zona Merah. Muspika dan Satgas Covid-19 Kecamatan Cibadak pun kembali menunda Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.

Keberadaan tersebut dibenarkan oleh Camat Cibadak Lesto Rosadi. Bahkan kata Camat, pihaknya memutuskan untuk menunda kembali KBM tatap muka setelah Muspika Cibadak dengan penilik dan pengawas sekolah menggelar rapat pada (31/8/2020) kemarin.

"Hasil rapat yang dilaksanakan pada Senin tentang KBM tatap muka, maka kegiatan KBM tatap muka di wilayah Kecamatan Cibadak ditunda,”  terang Lesto kepada sukabumiNews Selasa (1/9/2020).

Alasannya jelas Lesto lantaran pertama, perkembangan Covid-19 di Cibadak cukup masif dalam satu minggu terakhir. Kemudian kata Lesto, kesiapan dari masing-masing sekolah juga belum sesuai dengan Perbup 55 tahun 2020 tentang pedoman pembelajaran tatap muka dimasa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

BACA Juga: Sekda Kabupaten Sukabumi Monitoring Pelaksanaan AKB di Wilayah Cibitung

“Dan juga banyak orangtua yang tidak mengijinkan anaknya untuk melaksanakan KBM secara tatap muka disekolah," terang Lesto.

Dengan adanya kondisi seperti ini, meski Lesto tidak merinci perkembangan kasus Covid-19 di Kecamatan Cibadak. Akan tetapi dirinya sangat prihatin dengan adanya salah satu warga Cibadak yang meninggal dunia karena wabah pandemi Corona.

"Saya memang tidak bisa memicu jumlah kasusnya, tapi yang pasti cukup mengkhawatirkan. Bahkan, sudah ada yang meninggal baik kiriman dari luar Cibadak hingga warga Cibadak," katanya.

Lebih lanjut Lesto mengungkapkan, dirinya cukup prihatin lantaran masih banyak masyarakat yang terkesan mengabaikan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Misalnya, kata Lesto, tidak menggunakan masker hingga berkerumun secara berlebihan.

"Dilematis memang, kami sudah membagikan masker itu kurang lebih 73 ribu. Tapi memang, masih ada saja warga yang abai, toko se enaknya buka dan sebagainya. Tapi, kami di Kecamatan hanya bisa memberikan surat himbauan saja karena eksekusi ada di Satpol PP, di sisi lain jika kegiatan perekonomian di batasi dikhawatirkan berdampak para roda perekonomian," ungkapnya.

Tidak menutup kemungkinan, sambung Lesto, jika kondisi dan grafik Covid-19 terus merangkak, pihanya bakal mengusulkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial.

"Wabah ini, kita tidak bisa tahu siapa yang terpapar karena memang mayoritas itu tanpa gejala, disiplinlah terhadap protokol kesehatan yang menjadi kuncinya. Saya rasa, jika terus kondisi ini berlarut-larut, kami akan usulkan kembali PSBB Parsial," pungkas Camat Lesto.

BACA Juga: Tak Pakai Masker, Warga Jabar Didenda Rp150 ribu

Pewarta : Azis Ramdhani
Editor : AM
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post