Buruh Ingin Skema Libur Bergiliran untuk Kurangi Kumpulan Orang dalam Jumlah Besar

Pekerja mengemas popok di Pabrik Softex Indonesia di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/1/202020)
Pekerja mengemas popok di Pabrik Softex Indonesia di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/1/202020). | ANTARA FOTO/ZABUR KARURU  
sukabumiNews.net, JAKARTA – Buruh mendesak pemerintah dan pengusaha agar meliburkan pabrik-pabrik untuk mencegah risiko penularan virus corona Covid-19. Pasalnya, hingga saat ini kawasan industri yang menjadi tempat berkumpulnya ribuan orang masih beroperasi secara normal.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan risiko penularan virus mematikan di kawasan industri sangat besar. Hal ini disebabkan tidak adanya pemetaan penularan virus corona yang jelas di kalangan buruh.

"Jadi kami mengimbau pemerintah untuk memperhatikan buruh yang masih bekerja," kata Said Iqbal, Rabu (18/3/2020).

Menurut dia, seharusnya pabrik diliburkan dengan skema bergiliran untuk mengurangi berkumpulnya orang dalam jumlah yang besar. Sejauh ini, upaya yang dilakukan perusahaan hanya menyiapkan hand sanitizer dan penerapan budaya hidup bersih yang dinilai kurang efektif.

Said mencontohkan, di kawasan industri Bekasi, Jawa Barat ada setidaknya 5.000 karyawan yang bekerja. Sementara, tingkat kebersihan pabrik  berbeda. Dia mengatakan mayoritas perusahaan besar tak memiliki masalah kebersihan, berbeda dengan perusahaan kecil.

"Perusahaan kecil-kecil yang tingkat kebersihannya amburadul ini yang (harusnya) jadi prioritas pemerintah," sambungnya.

Kondisi itu diperburuk dengan ketiadaan langkah jelas dari pemerintah dan pengusaha untuk memperhatikan keselamatan buruh. Beberapa diantaranya yakni tidak adanya pemetaan kawasan potensi tempat penularan, tidak adanya uji sampel, tidak adanya pembatasan interaksi sosial dan mahalnya biaya medis.

"Kalaupun mau cek medis itu biayanya sangat mahal, siapa yang mau menanggung," kata Said.

Namun Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnny Darmawan mengatakan pabrik terutama yang berbasis padat karya telah menjalakan aturan sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Beberapa yang telah dilakukan adalah adanya hand sanitizer dan sabun pada pusat berkumpulnya pekerja. Karyawan lanjut usia yang memiliki risiko tertinggi juga mendapatkan prioritas keselamatan. Tak hanya itu, pembatasan tempat di kafetaria atau kantin-kantin pabrik telah dijalankan sesuai ketentuan.

Kendati demikian, hal yang masih menjadi perosalan lainnya yakni sistem work from home yang tidak dapat disamakan dengan industri lain. "Mungkin kalau pabrik yang tidak ada bahan baku malah diliburkan sekalian," kata Johnny.

Saat ini jumlah kasus positif virus corona Covid-19 yang terjadi di Indonesia kembali bertambah jadi 172 orang. Ini seiring diumumkannya tambahan 38 pasien baru pada hari Selasa (17/3) kemarin oleh pemerintah.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Khawatir Terinfeksi Corona, BuruhDesak Pengusaha Liburkan Pabrik"

BACAJokowi Menyebut Tak Akan Menerapkan ‘Lockdown’ dalam Mengantisipasi Penyebaran Virus Corona

BACA Juga: Covid-19: Mengenai TKA di Sukabumi APINDO Tegaskan Sudah Ada SOP
Editor: Red
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2020

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post