Turki Pasok Kelompok Pejuang Oposisi di Baratlaut Suriah dengan Senjata Canggih

Foto dok: Reuters.
sukabumiNews, IDLIB, SURIAH – Turki telah melengkapi beberapa kelompok pejuang oposisi dengan senjata canggih untuk membantu mereka mencegah kemajuan Tentara Arab Suriah (SAA) di wilayah barat laut Suriah, kata pejabat senior oposisi dan sumber pemberontak kepada kantor berita Reuters, Sabtu (24/5/2019).

Tentara Suriah melancarkan serangan udara dan darat skala besar ketika berusaha untuk mendapatkan kendali atas bentangan besar terakhir wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut negara itu bulan lalu.

Ini telah menjadi eskalasi terbesar sejak musim panas lalu antara militer Suriah dan pejuang oposisi di provinsi Idlib dan sabuk wilayah di sekitarnya.

Menanggapi aksi militer ini, Ankara meningkatkan pasokan dalam beberapa hari terakhir setelah Turki dan Rusia gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Idlib dan Hama.

Kedua negara mengadakan pertemuan bulan lalu, di mana Presiden Turki Erdogan, di pihaknya, mengatakan Rusia dan Turki dapat "mengubah nasib seluruh kawasan" bersama-sama.

Setelah itu, Angkatan Darat Rusia pada hari Ahad menyatakan bahwa Tentara Suriah telah menghentikan tembakannya "secara sepihak" di barat laut Suriah, tetapi Turki membantahnya, mengatakan di situs web Kementerian Pertahanannya bahwa pasukan pemerintah Suriah melanggar perjanjian gencatan senjata yang dicapai dengan Rusia untuk Idlib September lalu.

Ahad malam, konvoi militer Turki tiba di sebuah pangkalan di Hama utara dekat Jabal al-Zawiya yang dikuasai oposisi, tempat jet Rusia dan Suriah melakukan bombardir selama berminggu-minggu, kata seorang pejuang oposisi dan seorang saksi mata.

Pengiriman puluhan kendaraan lapis baja, peluncur roket Grad, dan rudal anti-tank membantu mengurangi beberapa keuntungan Tentara Suriah dan merebut kembali kota Kafr Naboudeh yang strategis, kata seorang tokoh oposisi senior, Sabtu.

Rudal TOW telah menjadi senjata paling ampuh dalam gudang kelompok oposisi yang memerangi militer Suriah sejak kedatangan mereka pada tahun 2014.

Sumber intelijen Barat mengklaim Washington telah memberikan "lampu hijau" kepada oposisi yang didukung Turki untuk menggunakan rudal TOW, yang telah disimpan dalam kampanye terbaru.

Seorang juru bicara Front Pembebasan Nasional (NLF) yang didukung Turki, Kapten Naji Mustafa, tidak mengkonfirmasi atau menyangkal pasokan baru oleh Turki, mengatakan oposisi telah lama memiliki gudang senjata besar-besaran mulai dari kendaraan anti-tank hingga kendaraan lapis baja "bersama bahan dan dukungan logistik lainnya oleh saudara-saudara Turki kami.” [Red*]

BACA Juga: Pejuang Oposisi Suriah Rebut Desa Strategis di Pedesaaan Idlib dari Pasukan Assad

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post