Debat Publik Cawalkot Gagal, Ini Kata Calon Wakil Walikota Sukabumi Pasangan Faham

sukabumiNews.net, SUKABUMI KOTA - Atas gagalnya acara debat ke -2 Calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi pride 2018-2003, yang dijadwalkan Rabu (20/6) pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB di Gedung Anton Sudjarwo Komplek Setukpa Polri Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, paslon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi (paslon) FAHAM merasa prihatin.

Meski pernyataan kepihatinan ini dinyatakan secara pribadi, yakni oleh cawalkot Andri Hamami, namun hal itu merupakan pernyataan yang harus disikapi oleh semua pihak, karena ia merupakan bagian dari paslon walikota Sukabumi menyatakan keprihatinannya.

“Keprihatinan yang sangat dalam atas nama pribadi dan bagian dari paslon pilwalkot Sukabumi pasangan Faham atas dibatalkan izin debat paslon yang banyak menyalahkan ketidak mampuan KPU dan Panwas menyelenggarakan acara debat paslon,” kata Andri Hamami, seperti ditulis dalam akun Facebooknya, Andri S Hamami, pada Kamis (21/6/2108).

Menurut Andri, debat paslon merupakan suatu apresiasi penilaian masyarakat terhadap calon pemimpin daerah kemampuan untuk mempimpin dan memberikan solusi dari semua permasalahan kota untuk meciptakan pemimpin yang berkualitas yang menjadi aset negara.

“Debat adalah proses pilkada untuk dapat mengetahui kemampuan para paslon dan dibiayai oleh negara,” ujarnya.

Dikatakan dia, ketakutan Ka Stukpa Polri Brigjen Pol Drs. Agus Suryanto karena tidak mendapatkan ijin dari mabes POLRI tidaklah bijak. “Karena Gedung Anton Sujarwo adalah pasilitas negara yang dikomersilkan,” jelas Andri

Padahal hemat Andri, tahapan-tahapannya sudah ditempuh. “Kenapa tidak ditolak dari awal sehingga lokasi bisa dipindahkan tidak ketika acara akan dimulai,” sesalnya.

Dia berharap, tadinya akan ada kebangaan ketika bicara menyampaikan visi misi dan memecahkan masalah daerah dan negara di gedung yang banyak mencetak perwira-perwira polisi karena mereka akan menjadi bagian dari pelaksana kepemimpinan daerah. “Semoga kedepan para pemimpin POLRI akan lebih bijak dalam membaca dan melihat kondisi daerah,” tutupnya. (Red*)

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post