Akibat Amukan Puting Beliung, Kegiatan Sukabumi Expo 2017 Pindah Lokasi

sukabumiNews.net, CISAAT - Perhelatan Sukabumi Expo 2017 diundur menjadi tanggal 21 Mei sampai dengan 22 Juni 2017. Pasalnya, lokasi penyelenggaraan di Pusat Layanan Usaha Terpadu ( PLUT ) di Desa Cikembang Kecamatan Cikembar, dilanda angin puting bliung. Dari 160 stand pameran yang sudah siap digunakan, hanya 120 stand yang tersisa dan masih kokoh berdiri. Selebihnya porak poranda disapu angin puting beliung yang terjadi Senin ( 8/5/2017 ) lalu.

Konon peristiwa tersebut diawali dengan turunnya hujan lebat yang diikuti dengan serbuan angin yang datang secara tiba-tiba hingga membuat panik para pekerja yang tengah menyelesaiakan persiapan tahap akhir.

Kepala Divisi Promosi Dalam dan Luar Negri Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Sukabumi, Asep Sutisna mengatakan, akibat serangan puting bliung, pihak panitia mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 170 juta. “Seratus persen kerugian, kami tanggung sendiri  dan sama sekali tidak terkait dana pemerintah maupun pihak ke tiga,” katanya kepada sukabumiNews, Jum’at (12/5)

Selain fenomena stand yang terbang jelas Asep Sutisna, yang lebih akrab disapa Titis itu, jaringan instalasi listrik yang sudah terpasang juga tak luput dari terjangan puting beliung. “Setelah kami hitung, dari 160 titik jaringan, hanya 120 titik yang bisa dipindahkan ke lokasi yang baru. Dimana Untuk biaya pemasangan, setiap titiknya dibandrol Rp 250 ribu,” jelasnya. “Tidak hanya itu, panitia penyelenggara juga harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk biaya evakuasi sebesar Rp 3,5 juta,” tambahnya.

Pada bagian lain dia menjelaskan, anggaran promosi tahap pertama yang digelontorkan panitia, menyentuh angka Rp 45 juta. Sementara itu lanjut dia, untuk jenis kegiatan pemantapan soal dan pembenahan sponsor, panitia menganggarkan sekitar Rp 65 juta. “Jika dihitung lebih rinci lagi, untuk kebutuhan ATK saja, kami harus menyiapkan anggaran sekitar Rp 175 juta, untuk pengadaan 2.500 buah sales kit dan kebutuhan penunjang lainnya,” ujar Titis.

Saat disinggung soal biaya perijinan, dia menyebut jumlah nominal yang cukup mencengangkan. “Pokoknya, dipatok di angka Rp 50 hingga Rp 70 juta,” katanya. Lebih jauh Titis mengatakan, dia juga sempat mengabadikan, detik-detik kejadian saat tenda-tenda berterbangan disapu angin puting beliung. “Saya tidak mau berspekulasi soal peristiwa tersebut. Tapi yang saya tangkap dengan logika awam, kejadian itu, fenomena alam biasa. Tapi tidak sedikit orang berasumsi, kalau puting beliung yang terjadi di lokasi stand-stand itu, dikait-kaitkan dengan unsur mistik,” ujarnya.

Masih kata Titis, pemindahan tempat kegiatan Sukabumi Expo 2017 adalah atas usulan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami kala itu. “Beliau menginginkan agar saat acara digelar, tidak terjadi insiden serupa yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban. Karena kegiatan itu, banyak melibatkan pendukung acara dan kalangan masyarakat yang turut berpartisipasi dalam Sukabumi Expo tahun ini,” tandas Titis, mengutip pernyataan bupati.

Hingga saat ini jelas Titis, 357 stand pameran sudah terisi penuh. “Jumlah tersebut terbagi kedalam tiga kategori. Ukuran 3 X 3 stand UMKM sebanyak 306 unit, ukuran 5 X 5 stand sponsor dan industri 30 unit, dan ukuran 4 X 20 stand lain sebanyak 21 unit,” jelasnya. (Red**)

Baca: Sukabumi Expo Gagal Diselenggarakan, Kadin Sukabumi Harus Menanggung Resiko Utang

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post