Maklumat ke-Delapan Belas: Terminal K.H. AHMAD SANUSI

Saya termasuk pengagum tokoh kharismatik K.H. Ahmad Sanusi, sangat jarang ada tokoh daerah yang bisa berperan penting dalam sejarah perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Hal ini juga merupakan jawaban bagi fenomena bangsa kita saat ini, ternyata tokoh politik bangsa, justru lahir dari pesantren atau masjid. Tak ada perdebatan ketika perang kemerdekaan, bahwa kalimat takbir merupakan kalimat utama penggerak rakyat untuk merebut kemerdekaan. TAK ADA BATASAN ANTARA AGAMA DAN POLITIK.

Lantas haruskah penghargaan terhadap jasa beliau, dan kekaguman kita akan kiprah sebagai pahlawan nasional, kita tempatkan bukan pada tempat yang selayaknya. (cinta buta)
Penamaan terminal type A Kota Sukabumi dengan nama K.H. Ahmad Sanusi tidaklah salah, namun sepanjang perjalanan hidup saya, nama terminal angkutan darat sangat jarang dinisbatkan dengan nama orang, lain hal dengan nama jalan dan nama bandara.
Saya menghimbau kepada seluruh pemangku kebijakan, untuk berfikir ulang memberikan nama untuk terminal baru dengan nama beliau, sebelum kita semua menyesal di kemudian hari.

Selanjutnya, ada baiknya dibuat peraturan yang lebih jelas tentang tata cara penamaan jalan, bangunan dan hal-hal yang monumental bagi sejarah Kota Sukabumi.

Mangga bilih bade diperdebatkan .....

[Agus Subagja]

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post