Lacak Vaksin Palsu, Polres Sukabumi Cek Rumah Sakit dan Apotek

sukabumiNews, SUKABUMI - Terungkapnya vaksin palsu memicu kecemasan masyarakat. Guna memberikan rasa aman dan tenang terhadap seluruh warga, Polresta Sukabumi turun tangan melacak beberapa tempat jasa medis yang menyediakan ragam obat kesehatan. Apa hasilnya?

Khawatir wilayahnya menjadi sasaran peredaran vaksin palsu, personel Polresta Sukabumi mendatangi RS Kartika Medical Centre (KMC), Selasa sore (28/6/2016). Tak hanya RS KMC, sejumlah tempat penyimpanan obat di apotek dan puskesmas juga turut diperiksa polisi.

Polisi didampingi petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mendatangi instalasi pemeriksaan anak di RS KMC. Petugas memeriksa lemari pendingin yang dijadikan tempat menyimpan vaksin untuk imunisasi.

Setelah itu, polisi bergerak menyambangi apotik yang lokasinya berdampingan dengan RS KMC. Polisi meminta kepada salah satu karyawan apotek agar diperbolehkan masuk zona penyimpanan obat-obatan.

"Kalau rumah sakit swasta kebanyakan pakai vaksin impor, nah informasi yang kita terima dari pihak Dinkes justru yang impor ini yang ternyata dipalsukan. Ya karena harganya yang mahal. Ada sejumlah merek yang menjadi sasaran pemeriksaan," kata Kapolresta Sukabumi AKBP Rustam Mansur, seperti dikutip detiknews, (28/6/2016).

Menurut Rustam, hasil pemeriksaan didampingi petugas Dinkes hari ini pihaknya tidak menemukan vaksin yang dicurigai palsu. Tapi tetap, kata dia, petugas gabungan akan melakukan pengecekan secara berkala. Tujuannya, sambung Rustam, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Kita sifatnya dadakan, jadi pihak RS dan apotek yang kita datangi tadi tidak mengetahui akan ada pemeriksaan. Hal ini kita lakukan untuk menjawab keresahan masyarakat terkait adanya temuan vaksin palsu di sejumlah daerah. Hasil pemeriksaan tadi sementara tidak ditemukan vaksin-vaksin palsu. Semua yang ada di RS dan apotik tadi vaksinnya asli," tutur Rustam.

Dinkes Kota Sukabumi memastikan wilayahnya aman dari peredaran vaksin palsu. Hasil pemeriksaan pihaknya didampingi aparat kepolisian dari Polresta Sukabumi tak menemukan adanya RS atau apotik menyimpan vaksin palsu.




Kepala Bidang Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Sukabumi, Lulis Delawati, kepada sejumlah wartawan menyebut jika yang paling rentan dipalsukan adalah vaksin impor karena harganya mahal.

"Ini saja contohnya vaksin merek Pediacel, keterangan yang saya dapat ternyata merek ini juga dipalsukan. Namun untuk yang diperiksa tadi, kita pastikan asli. Vaksin jenis ini dipalsukan karena harganya mahal, satu impuls bisa 800 ribu rupiah, sementara yang palsu harganya lebih murah dari itu," kata Lulis.
Dinkes Kota Sukabumi memastikan wilayahnya aman dari peredaran vaksin palsu. Foto: Syahdan Alamsyah
Menurut Lulis pihaknya intens melakukan pengawasan ketika kasus vaksin palsu meledak kepermukaan. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Puskesmas yang ada di wilayah Kota Sukabumi untuk melakukan monitoring.


"Kalau untuk puskesmas, kita jamin aman, ya karena melalui satu distributor resmi yaitu Bio Farma. Sementara di RS swasta kebanyakan impor, namun mereka rutin laporan tiap satu bulan sekali terkait distribusi vaksinnya," ujar Lulis.  Red***/

Post a Comment

Anda boleh beropini dengan mengomantari Artikel di atas

Previous Post Next Post